Target laba asuransi umum naik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2017 menjadi tahun penuh tantangan bagi pelaku usaha asuransi umum. Pasalnya, laba yang dikantongi pemain di sektor ini turun dari realisasi 2016.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, sepanjang 2017, laba setelah pajak industri asuransi umum Rp 4,65 triliun. Angka ini lebih rendah 3,8% dari 2016 sebesar Rp 4,83 triliun. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe bilang, penyebabnya adalah perolehan premi tumbuh di bawah ekspektasi.

Premi asuransi umum di 2017 hanya naik 3,14% secara tahunan menjadi Rp 63,62 triliun. "Kondisi ekonomi di tahun lalu yang belum sesuai harapan berimbas pada kinerja asuransi umum," kata Dody. Belum lagi industri menanggung beban cukup besar dan hasil investasi industri asuransi umum seperti deposito dalam tren menurun.


Tahun ini, ada sedikit peluang memperbaiki kinerja karena ada harapan pertumbuhan ekonomi lebih baik. Dody menilai, potensi tersebut seharusnya bisa membuat pencadangan premi membaik. Di sisi lain, beban underwriting serta beban usaha bisa ditekan. "Intinya seberapa efisien perusahaan mengontrol beban," kata dia.

Upaya memperbaiki

PT Asuransi Adira Dinamika pun bertekad memperbaiki kinerja laba di tahun ini. Sampai kuartal IV-2017, laba bersih dari bisnis konvensional Adira Insurance turun 19,5% menjadi Rp 317,4 miliar.

Direktur Utama Adira Insurance Julian Noor mengaku akan menggenjot perolehan premi dua digit di tahun ini untuk memperbaiki laba di tahun ini. Dia juga berharap pasar surat berharga negara membaik. Ini sejalan kewajiban perusahaan asuransi umum berinvestasi 20% di SBN. "Kami berharap setidaknya bunga deposito tak turun lagi tahun ini," kata dia.

PT Asuransi Sinar Mas (ASM) justru mencatatkan pertumbuhan laba bersih di tahun lalu. Direktur ASM Dumasi MM Samosir menyebut, sepanjang 2017 membukukan laba Rp 555,9 miliar. "Naik 15% dibandingkan 2016 sebesar Rp 482,8 miliar," kata dia.

Pertumbuhan laba ini didorong pertumbuhan premi. Tahun lalu, ASM mencatatkan premi Rp 5,74 triliun, tumbuh 10% dari tahun sebelumnya.

Perusahaan ini giat mendorong pasar dan produk yang dinilai punya margin lebih tebal. Di 2018, laba ASM diharapkan tumbuh dua digit terdongkrak pertumbuhan premi. Sepanjang 2018, Dumasi menargetkan premi tumbuh 9% menjadi Rp 6,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati