Target lifting minyak belum tercapai



JAKARTA. Hingga akhir April 2013 realisasi lifting minyak mentah Indonesia baru sekitar 832.000 barel per hari. Angka ini masih di bawah target lifting minyak mentah yang ditetapkan dalam RAPBNP 2013 sebesar 840.000 barel per hari.

Meski begitu, pemerintah optimis bisa mencapai target lifting minyak mentah di APBN 2014 yang sebesar 900.000 - 930.000 barel per hari. Menteri Keuangan Chatib Basri menuturkan hingga akhir April 2013 realisasi lifting minyak baru mencapai 832.000 barel per hari.

"Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya realisasi lifting antara lain permasalahan teknis dan gangguan cuaca serta terhambatnya penyelesaian fasilitas produksi di lapangan cepu," jelasnya Selasa (28/5). Menurutnya, sebagai sumber daya alam yang tidak terbarukan dan telah dioperasikan selama lebih dari satu abad, produksi minyak bumi Indonesia telah memasuki periode penurunan produksi. Sehingga, upaya optimalisasi lapangan yang ada hanya dapat menahan laju penurunan produksi.


Janji mengejar di semester II Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro menambahkan realisasi lifting minyak mentah hingga April 2013 memang masih di bawah target tahun ini. Tapi, "Kalau semester II bisa dikejar masih bisa mendekati 840.000 barel," katanya. Bambang melihat target lifting minyak mentah dalam RAPBNP 2013 sebesar 840.000 barel per hari sudah sangat realistis. Pasalnya angka ini merupakan angka yang disanggupi untuk dicapai oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) dengan upaya maksimal. Namun, melihat pengalaman tahun-tahun sebelumnya, realisasi lifting minyak mentah selalu di bawah targetnya. Nah, untuk mengantisipasi melesetnya realisasi lifting ini, Bambang bilang pemerintah akan memanfaatkan kenaikan harga minyak mentah. Menurutnya, untuk tahun ini harga minyak mentah akan lebih tinggi dari tahun lalu. Sehingga, "Untuk mencapai target penerimaan, biasanya kita tertolong oleh (kenaikan) harga minyak," ungkap Bambang. Seperti diketahui, pemerintah menaikkan asumsi harga ICP dari US$ 100 per barel menjadi US$ 108 per barel. Catatan saja, dalam RAPBNP 2013 pemerintah mematok target penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari Sumber Daya Alam (SDA) migas sebesar Rp 179,3 triliun, lebih tinggi dari APBN 2013 yang sebesar Rp 174,9 triliun. Dari jumlah itu, target PNBP SDA minyak bumi sebesar Rp 128,8 triliun atau lebih tinggi dari targetnya dalam RAPBNP 2013 yang sebesar Rp 120,9 triliun. Meski begitu, pemerintah optimis lifting minyak mentah tahun 2014 bisa mencapai 900.000 barel per hari - 930.000 barel per hari. Sebab, pada akhir tahun 2014 nanti lapangan Cepu diperkirakan bisa beroperasi penuh. Bahkan, pemerintah memperkirakan target lifting  akan terus meningkat menjadi satu juta barel per hari di tahun 2015 nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: