KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) menargetkan pendapatan prapenjualan alias marketing sales sebesar Rp 1,9 triliun di 2024. Target ini naik 5% dari target maketing sales di 2023 yang sebesar Rp 1,8 triliun. Per Februari 2024, MTLA telah membukukan marketing sales Rp 296 miliar. Direktur MTLA Olivia Surodjo mengatakan, marketing sales itu terdiri dari presales dan recurring revenue. “Ini sekitar 16% dari target tahun 2024 yang sebesar Rp 1,9 triliun,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (24/3).
Di tahun 2024, proyek residensial masih menjadi fokus kerja dan produk unggulan MTLA. Perseroan juga masih meneruskan pengembangan proyek berjalan, baik residensial maupun komersial. “Akhir tahun 2023, MTLA tengah melakukan pemasaran proyek baru Metland Cikarang dan dapat respon baik dari masyarakat. Kami juga tengah mempersiapkan proyek residensial baru Metland Kertajati,” kata Olivia.
Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA) Catat Marketing Sales Rp 296 Miliar per Februari 2024 Olivia melihat, suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) hingga saat ini masih menarik untuk konsumen pembeli properti. Potensi penurunan suku bunga di tahun ini pun akan membuat bunga KPR lebih menarik lagi. “Aset MTLA yang terdampak paling besar dari potensi turunnya suku bunga adalah penjualan rumah,” paparnya. Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda melihat, secara historis, pendapatan MTLA memang sempat turun pada tahun 2020. Namun, raihan laba MTLA masih stabil. Sentimen pendorong kinerja MTLA saat ini adalah penjualan rumah yang cukup tinggi pada tahun 2023. Selain itu, adanya insentif dari pemerintah dan perekonomian yang sudah mulai pulih juga mendorong kinerja MTLA. “Aset unggulan pada MTLA ada di segmen perumahan, yaitu Metland Cibitung, Metland Cyber Puri, dan Metland Cikarang,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (24/3). Vicky memprediksi, kinerja MTLA di tahun 2024 bisa lebih positif. Hal ini didukung oleh beberapa faktor pendorong. Pertama, adanya proyek yang sedang berjalan, baik residensial maupun komersial. Kedua, adanya proyek baru residensial yang terletak di Cikarang dan Kertajati. Kedua proyek ini dibangun di kawasan strategis yang dapat menunjang permintaan. Ketiga, masih berlanjutnya insentif dari pemerintah hingga akhir tahun. Terakhir, adanya potensi penurunan suku bunga di tahun ini, sehingga bisa meningkatkan permintaan pada kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA). “Aset yang diperkirakan akan mendapat sentimen positif di tahun ini adalah Metland Cyber Puri dan Metland Cikarang,” paparnya.
Baca Juga: Direktur Metropolitan Land (MTLA) Olivia Surodjo Memetik Hasil Disiplin Investasi Menurut Vicky, MTLA masih memiliki price to book value yang undervalued, yaitu 0,6 kali. Earning per share (EPS) MTLA terbilang cukup besar, yaitu 52,07. Artinya, prospek dari kinerjanya juga bagus untuk investor melirik emiten tersebut. “MTLA juga memiliki DER yang rendah, yaitu 0.37 kali, atau di bawah 1. Hal ini diartikan MTLA memiliki fundamental yang bagus,” paparnya.
Vicky pun merekomendasikan trading buy saham MTLA dengan target harga Rp 408 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat