Target meleset, kinerja Chitose Internasional (CINT) hingga kuartal III-2020 loyo



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Chitose Internasional Tbk (CINT) di sembilan bulan pertama tahun 2020 kurang menggembirakan. Perusahaan malah membukukan rugi bersih senilai Rp 361,84 juta hingga akhir September lalu. 

Padahal pada semester I-2020, CINT masih mencatatkan laba tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp 1,21 miliar. Hingga kuartal III-2019 pun, Chitose masih mencetak laba bersih sebesar Rp 981,93 juta. 

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan CINT juga turun hingga 20% di sembilan bulan pertama tahun ini. Pendapatan produsen furnitur ini tercatat hanya Rp 200,24 miliar. Penurunan ini terjadi karena penjualan CINT secara lokal anjlok sampai 24,86% yoy menjadi Rp 186,17 miliar.


Baca Juga: Chitose Internasional (CINT) bukukan rugi bersih di kuartal III 2020

Sekretaris Perusahaan CINT Helina Widayani menjelaskan, penjualan yang diperkirakan akan recovery di kuartal III 2020 ternyata meleset hingga 40%-nya. Hal ini tercermin dari rata rata penjualan hingga akhir September 2020 yang masih relatif sama dengan semester I-2020, di mana penjualan lewat jaringan distribusi atau retail belum menunjukkan peningkatan bahkan turun 20%. 

"Penyebabnya masih sama yaitu preferensi market masih untuk kesehatan, pembatasan masih terasa untuk pencegahan penyebaran Covid-19. Di sisi lain, pasar juga belum sepenuhnya ke arah investasi karena lebih fokus untuk bertahan di tengah situasi pandemi," kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (9/11). 

Faktor lainnya, datang karena sektor yang biasanya cukup besar menyerap produk furnitur Chitose seperti pemerintah, sekolah, kantor, restoran, dan hotel belum bisa berjalan maksimal di masa pandemi Covid-19. Maka dari itu, proyeksi CINT untuk recovery di kuartal III 2020 belum sesuai harapan. 

Kemudian untuk penjualan ke luar negeri, Chitose Internasional mencatatkan penurunan penjualan 8,52% yoy menjadi Rp 14,07 miliar.

Helina mengatakan untuk penjualan ekspor masih relatif stabil, sama dengan semester I 2020. Adapun di kuartal III 2020 ini CINT mendapatkan peningkatan di proyek sekitar 15% meskipun nilai proyeknya masih kecil. Namun, menurutnya upaya ini menjadi strategi CINT mendapatkan omzet yang lebih baik untuk closing tahun ini maupun target tahun depan. 

Asal tahu saja, pendapatan di sembilan bulan 2020 CINT didominasi oleh penjualan peralatan kantor senilai Rp 105,50 miliar, kemudian diikuti produk kursi lipat senilai Rp 76 miliar. Lalu produk hotel, banquet rumah makan sebesar Rp 72,67 miliar, sisanya dari segmen pendidikan Rp 29,37 miliar dan rumah sakit Rp 6,65 miliar. 

Baca Juga: Tahun ini, Chitose Internasional (CINT) fokus ekspor furnitur ke Jepang

Meski mengalami penurunan penjualan, CINT mampu menekan beban pokok penjualannya hingga 26,18% yoy menjadi Rp 142,19 miliar. Kendati tetap mencatatkan laba atas penjualan aset Rp 18,14 juta dan laba selisih kurs Rp 1,69 miliar, CINT mencatatkan rugi bersih karena turunnya penjualan dan meningkatnya beban pajak.  

Helina menjelaskan meningkatnya beban pajak karena beban pajak dihitung per-perusahaan dan tidak ada proses eliminasi dalam laporan konsolidasi. Dalam hal ini beberapa perusahaan dalam entitas grup Chitose ada yang mencatatkan laba, sehingga total nilai pajak gabungannya cukup membebani laba konsolidasi.

Selanjutnya: Begini strategi Chitose Internasional (CINT) mengejar target

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari