JAKARTA. Pemerintah berusaha mengatasi ketergantungan impor alat perkakas, seperti cangkul. Salah satu cara yang dilakukan adalah, memberdayakan badan usaha milik negara (BUMN) serta industri kecil dan menengah (IKM). Tahap awal, target pasokan cangkul dari industri dalam negeri mencapai 10 juta unit. Pasokan dari kerjasama PT Krakatau Steel Tbk, PT Boma Bisma Indra (BBI), PT Sarinah dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). "Impor boleh, tetapi tidak usah dipakai," kata Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian, usai tanda tangan kerjasama dalam hal produksi cangkul di Jakarta, Kamis (5/1). Nanti, PT Krakatau Steel memproduksi bahan baku berupa medium carbon steel berbentuk lembaran. Kemudian, bahan baku diproses PT Boma Bisma Indra menjadi cangkul setengah jadi, maksimal 75%. Kemudian, cangkul dirampungkan menjadi produk jadi oleh 12.609 unit IKM.
Target mengejar 10 juta unit cangkul
JAKARTA. Pemerintah berusaha mengatasi ketergantungan impor alat perkakas, seperti cangkul. Salah satu cara yang dilakukan adalah, memberdayakan badan usaha milik negara (BUMN) serta industri kecil dan menengah (IKM). Tahap awal, target pasokan cangkul dari industri dalam negeri mencapai 10 juta unit. Pasokan dari kerjasama PT Krakatau Steel Tbk, PT Boma Bisma Indra (BBI), PT Sarinah dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). "Impor boleh, tetapi tidak usah dipakai," kata Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian, usai tanda tangan kerjasama dalam hal produksi cangkul di Jakarta, Kamis (5/1). Nanti, PT Krakatau Steel memproduksi bahan baku berupa medium carbon steel berbentuk lembaran. Kemudian, bahan baku diproses PT Boma Bisma Indra menjadi cangkul setengah jadi, maksimal 75%. Kemudian, cangkul dirampungkan menjadi produk jadi oleh 12.609 unit IKM.