Target OJK, kredit kelautan dan perikanan naik 50%



JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui, penyaluran kredit perbankan untuk sektor kelautan dan perikanan masih amat kecil. Namun regulator perbankan dan lembaga keuangan lainnya ini optimis bisa menumbuhkan kredit kelautan dan perikanan tahun ini sampai 50% per tahun.

Menurut Irwan Lubis, Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan OJK, sebelumnya OJK telah menggelar Focus Grup Discussion melibatkan para pelaku perbankan."Diakui memang sektor kelautan dan perikanan belum terlalu bankable," kata Irwan di Jakarta, Senin (6/4).

Dari FGD dengan pelaku perbankan, diketahui bahwa banyak perbankan yang memiliki kekurangan dalam pengetahuan dan pemahaman tentang industri kelautan dan perikanan. "Ada juga faktor kendala tidak memiliki agunan oleh para pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan," ujar Irwan.


Mendatang, Irwan menghimbau perbankan untuk lebih banyak merekrut tenaga analis kredit yang memahami karakter usaha di bidang kelautan dan perikanan. OJK juga menghimbau Bank-Bank BUKU IV (kelompok bank dengan modal inti diatas Rp 30 triliun) dan BUKU III (kelompok bank dengan modal inti berkisar Rp 5 triliun - Rp 30 triliun) untuk memperbesar porsi kredit kelautan dan perikanan dalam rencana bisnis bank (RBB) 2015.

"Tahun ini, OJK menargetkan penyaluran kredit kelautan dan perikanan bisa mencapai Rp 43 triliun. Jumlah ini tumbuh 50% dibanding tahun lalu," pungkas Irwan.

Berdasarkan data OJK per Januari 2015, jumlah kredit yang disalurkan bank umum untuk sektor perikanan mencapai Rp 7,60 triliun atau tumbuh 20,44% dibanding Januari 2014 yang mencapai Rp 6,31 triliun.

Capaian porsi kredit perikanan bank umum memang masih amat kecil. Sebab di bulan Januari 2015, jumlah kredit perikanan baru mencapai 0,21% dari total kredit bank umum yang mencapai Rp 3.487,84 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia