JAKARTA. Produsen alat peledak, PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) menargetkan kenaikan volume produksi sebesar 10% di tahun 2017 mendatang. Saat ini produksi Amonium Nitrat dan Asam Nitrat mencapai 80.000 ton per tahun dari kapasitas terpasang 140.000 ton per tahun di Cikampek, Jawa Barat. Presiden Direktur Ancora Charles Daniel Gobel mengatakan, bisnis pertambangan dan batu bara yang saat ini mulai menggeliat, akan berlanjut pada tahun depan. Karenanya, OKAS mengantisipasi tambahan produksi untuk memenuhi lonjakan permintaan perusahaan tambang itu. Selain itu, tahun ini OKAS juga melakukan penjajakan pasar Malaysia, untuk menawarkan produk Amonium Nitrat dan Asam Nitrat. Dua produk ini bisa menjadi bahan baku dari bahan peledak. Memang di OKAS kontribusinya dua produk ini terhadap penghasilan masih mini, yakni sekitar 1%–2% dari total penjualan. "Kami baru mengekspor Amonium Nitrat sekitar 100 ton ke Malaysia, masih uji coba," katanya kepada KONTAN, Jumat (2/12).
Target OKAS 2017 produksi naik 10%
JAKARTA. Produsen alat peledak, PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) menargetkan kenaikan volume produksi sebesar 10% di tahun 2017 mendatang. Saat ini produksi Amonium Nitrat dan Asam Nitrat mencapai 80.000 ton per tahun dari kapasitas terpasang 140.000 ton per tahun di Cikampek, Jawa Barat. Presiden Direktur Ancora Charles Daniel Gobel mengatakan, bisnis pertambangan dan batu bara yang saat ini mulai menggeliat, akan berlanjut pada tahun depan. Karenanya, OKAS mengantisipasi tambahan produksi untuk memenuhi lonjakan permintaan perusahaan tambang itu. Selain itu, tahun ini OKAS juga melakukan penjajakan pasar Malaysia, untuk menawarkan produk Amonium Nitrat dan Asam Nitrat. Dua produk ini bisa menjadi bahan baku dari bahan peledak. Memang di OKAS kontribusinya dua produk ini terhadap penghasilan masih mini, yakni sekitar 1%–2% dari total penjualan. "Kami baru mengekspor Amonium Nitrat sekitar 100 ton ke Malaysia, masih uji coba," katanya kepada KONTAN, Jumat (2/12).