JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah) memprediksi masih akan memperoleh laba di tengah perlambatan penyaluran pembiayaan. Imam Teguh Saptono, Direktur Utama BNI Syariah mengatakan, pendapatan laba masih sejalan dengan target dengan pertumbuhan 25%-30% dari target pertumbuhan laba semula di atas 30%. Imam menjelaskan, sebagian besar pembiayaan BNI Syariah berakad murabahah dengan imbal hasil (yield) tetap. Sementara biaya dana atau cost of fund mulai turun karena penurunan suku bunga acuan BI dan penurunan bunga LPS. “Yield yang tetap diiringi dengan penurunan biaya dana membuat bank syariah masih meraih untung,” katanya pada akhir pekan lalu. Meskipun masih memperoleh untung, namun anak usaha BNI ini hanya berani menargetkan untuk pembiayaan akan tumbuh sekitar 10% atau double digit hingga akhir tahun 2016 dari rencana pertumbuhan awal sebesar 15%-20%. Perlambatan ini karena kondisi pertumbuhan ekonomi yang masih lesu. “Secara year to date (ytd) pembiayaan tumbuh 9%,” tambahnya.
Target pembiayaan BNI Syariah cuma 10% di 2016
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah) memprediksi masih akan memperoleh laba di tengah perlambatan penyaluran pembiayaan. Imam Teguh Saptono, Direktur Utama BNI Syariah mengatakan, pendapatan laba masih sejalan dengan target dengan pertumbuhan 25%-30% dari target pertumbuhan laba semula di atas 30%. Imam menjelaskan, sebagian besar pembiayaan BNI Syariah berakad murabahah dengan imbal hasil (yield) tetap. Sementara biaya dana atau cost of fund mulai turun karena penurunan suku bunga acuan BI dan penurunan bunga LPS. “Yield yang tetap diiringi dengan penurunan biaya dana membuat bank syariah masih meraih untung,” katanya pada akhir pekan lalu. Meskipun masih memperoleh untung, namun anak usaha BNI ini hanya berani menargetkan untuk pembiayaan akan tumbuh sekitar 10% atau double digit hingga akhir tahun 2016 dari rencana pertumbuhan awal sebesar 15%-20%. Perlambatan ini karena kondisi pertumbuhan ekonomi yang masih lesu. “Secara year to date (ytd) pembiayaan tumbuh 9%,” tambahnya.