KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto optimistis Indonesia dapat mencapai swasembada energi dalam lima tahun mendatang, termasuk menghentikan ketergantungan pada impor bahan bakar minyak (BBM). Pernyataan ini disampaikan saat meresmikan 26 proyek pembangkit listrik dengan total kapasitas 3,2 gigawatt di Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1). Namun, perusahaan minyak dan sejumlah pengamat menilai bahwa ambisi ini menghadapi tantangan berat dan cenderung tidak realistis. Sebagai catatan, konsumsi minyak dalam negeri mencapai 1,4-1,5 juta barel per hari (bph), sedangkan produksi nasional hanya 500.000-600.000 bph. Selisih besar ini mengharuskan Indonesia untuk terus mengimpor minyak mentah untuk memenuhi kebutuhan domestik. Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas) Moshe Rizal mengungkapkan, produksi minyak harus ditingkatkan hingga minimal 1,6 juta bph untuk mencapai swasembada. Namun, upaya ini terbentur hambatan regulasi, insentif investasi yang kurang kompetitif, serta usia lapangan minyak yang semakin menua.
Target Pemerintah Stop Impor Minyak dalam Lima Tahun Dinilai Tak Realistis
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto optimistis Indonesia dapat mencapai swasembada energi dalam lima tahun mendatang, termasuk menghentikan ketergantungan pada impor bahan bakar minyak (BBM). Pernyataan ini disampaikan saat meresmikan 26 proyek pembangkit listrik dengan total kapasitas 3,2 gigawatt di Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1). Namun, perusahaan minyak dan sejumlah pengamat menilai bahwa ambisi ini menghadapi tantangan berat dan cenderung tidak realistis. Sebagai catatan, konsumsi minyak dalam negeri mencapai 1,4-1,5 juta barel per hari (bph), sedangkan produksi nasional hanya 500.000-600.000 bph. Selisih besar ini mengharuskan Indonesia untuk terus mengimpor minyak mentah untuk memenuhi kebutuhan domestik. Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas) Moshe Rizal mengungkapkan, produksi minyak harus ditingkatkan hingga minimal 1,6 juta bph untuk mencapai swasembada. Namun, upaya ini terbentur hambatan regulasi, insentif investasi yang kurang kompetitif, serta usia lapangan minyak yang semakin menua.