JAKARTA. Malang nian nasib PT Kereta Api. Rencana kenaikan tarif Kereta Apil Rel Listrik (KRL) yang ditolak pemerintah membuat kinerjanya pada tahun ini tak akan tercapai. Menurut Direktur Utama KAI Ignatius Jonan tahun ini perusahaannya menargetkan pendapatan Rp 7 triliun. "Paling kami hanya membukukan pendapatan Rp 6,3 triliun hingga Rp 6,4 triliun," tegasnya. Kata Jonan, kenaikan harga ini padahal untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya, terkait dengan kebersihan dan penambahan unit kereta api. Walau harga ditolak naik, Kereta Api tetap akan meningkatkan unit kereta api. Rencananya, PTKA ini akan meminjam dana kepada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 5 triliun. "Jangka waktunya 10 tahun, namun bunganya masih dalam pembahasan," ucapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Target pendapatan kereta api tak tercapai
JAKARTA. Malang nian nasib PT Kereta Api. Rencana kenaikan tarif Kereta Apil Rel Listrik (KRL) yang ditolak pemerintah membuat kinerjanya pada tahun ini tak akan tercapai. Menurut Direktur Utama KAI Ignatius Jonan tahun ini perusahaannya menargetkan pendapatan Rp 7 triliun. "Paling kami hanya membukukan pendapatan Rp 6,3 triliun hingga Rp 6,4 triliun," tegasnya. Kata Jonan, kenaikan harga ini padahal untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya, terkait dengan kebersihan dan penambahan unit kereta api. Walau harga ditolak naik, Kereta Api tetap akan meningkatkan unit kereta api. Rencananya, PTKA ini akan meminjam dana kepada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 5 triliun. "Jangka waktunya 10 tahun, namun bunganya masih dalam pembahasan," ucapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News