KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perdagangan alat berat, PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) memproyeksikan angka penjualan dapat mencapai US$ 651,57 juta selama tahun fiskal 2023. Angka ini naik tipis 3,34% dari realisasi penjualan pada tahun fiskal 2022 yang berjumlah US$ 630,49 juta. Sementara dari sisi bottom line atau laba bersih, Manajemen HEXA menargetkan perolehan laba bersih tahun fiskal 2023 akan mencapai US$ 51,08 juta, atau lebih rendah dari tahun sebelumnya yang tercatat senilai US$ 51,62 juta. Sebagai gambaran, mengutip laporan keuangan publikasi HEXA, hingga Juni 2023 penjualan PT Hexindo Adiperkasa mencapai US$ 630.49 juta atau naik 36% dibandingkan dengan periode yang sama 2022 sebesar US$ 463,26 juta. Dengan pencapaian ini artinya target sepanjang tahun sudah terealisasi sekitar 97%.
Adapun catatan laba tahun berjalan HEXA periode Juni 2023 sebesar US$ 51,62 juta atau lebih rendah dibandingkan dengan Juni 2022 sebesar US$ 55,08 juta. Baca Juga: Hexindo Adiperkasa (HEXA) Bakal Bagikan Dividen Tunai US$ 41,29 Juta Direktur Hexindo Adiperkasa Yoshendri memaparkan bahwa mayoritas penjualan HEXA masih akan didominasi oleh penjualan unit alat berat. Yang mana, pada kuartal I-2023 (April-Juni 2023) porsinya mencapai 64% atau setara US$ 92,63 juta dari total penjualan yang sebesar US$ 143,83 juta. “Untuk kontribusi revenue penjualan unit masih memiliki porsi terbesar mencapai 64%, kemudian diikuti dengan spare part 20%, service and maintenance 13%, dan rental & used 3%,” ungkap Yoshendri, dalam Paparan Publik Virtual, Selasa (26/9). Jika diperinci, hingga Juni 2023 HEXA mencatatkan penjualan mencapai 607 unit. Di mana, 504 di antaranya merupakan unit excavator yang dikontribusi dari sektor agriculture sebanyak 160 unit, sektor forestry (kehutanan) 181 unit, sektor konstruksi 78 unit, dan sektor mining 85 unit. Sedangkan sisanya berasal dari unit mini excavator (61 unit), wheel loader (12 unit), RDT 7 unit, dan Bell ADT 16 unit.