JAKARTA. Perusahaan setrum negara, PT Perusahaan Listrik negara (PLN) berencana menambah tiga juta pelanggan baru tahun depan. Pelanggan baru itu berasal dari pengguna listrik 450 watt–900 watt yang merupakan kelompok rumah tangga. Direktur Utama (Dirut) PLN Nur Pamudji, Jumat (4/7), mengatakan, tahun lalu pengguna listrik 450 watt - 900 watt tercatat mencapai 37,8 juta pelanggan. Kemudian naik menjadi 42 juta di tahun 2014. Adapun tahun depan diproyeksikan, sambungan akan naik menjadi 45 juta pelanggan. Asal tahu saja, kenaikan jumlah pelanggan listrik rumah tangga berasal dari penambahan jumlah perumahan yang menyasar segmen menengah bawah. Setali tiga uang, penambahan jumlah pelanggan berdampak pada nilai subsidi. Tahun ini subsidi pelanggan 450 watt–900 watt tercatat Rp 26 triliun. Tahun depan, PLN mengklaim kebutuhan subsidi bakal membengkak. "Kebutuhannya bisa Rp 56 triliun tahun 2015," jelas Pamudji. Untuk itu, PLN menyatakan sudah mengusulkan dana subsidi itu masuk dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015. Adapun, hitungan subsidi mengacu asumsi harga minyak mentah (ICP) di level US$ 95–US$ 105 per barel. Selain meminta subsidi dari pemerintah, PLN mengklaim telah berusaha mengurangi beban operasional dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) untuk pembangkit listriknya. Sebagai gambaran, tahun lalu konsumsi BBM untuk pembangkit listrik PLN mencapai 7,4 juta kilo liter (kl). "Tahun ini turun menjadi 6,4 juta kl," terang Pamudji. Sebagai pengganti pemakaian BBM, PLN akan memaksimalkan pemakaian gas. Dalam rencana, konsumsi gas tahun ini mencapai 431 terra british thermal unit (TBTU). Untuk semester I ditargetkan bisa terpakai 215 TBTU. "Sampai bulan Mei sudah terpakai sebanyak 183 TBTU atau 85% dari alokasi gas semester satu," terang Pamudji.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Target PLN tambah 3 juta pelanggan
JAKARTA. Perusahaan setrum negara, PT Perusahaan Listrik negara (PLN) berencana menambah tiga juta pelanggan baru tahun depan. Pelanggan baru itu berasal dari pengguna listrik 450 watt–900 watt yang merupakan kelompok rumah tangga. Direktur Utama (Dirut) PLN Nur Pamudji, Jumat (4/7), mengatakan, tahun lalu pengguna listrik 450 watt - 900 watt tercatat mencapai 37,8 juta pelanggan. Kemudian naik menjadi 42 juta di tahun 2014. Adapun tahun depan diproyeksikan, sambungan akan naik menjadi 45 juta pelanggan. Asal tahu saja, kenaikan jumlah pelanggan listrik rumah tangga berasal dari penambahan jumlah perumahan yang menyasar segmen menengah bawah. Setali tiga uang, penambahan jumlah pelanggan berdampak pada nilai subsidi. Tahun ini subsidi pelanggan 450 watt–900 watt tercatat Rp 26 triliun. Tahun depan, PLN mengklaim kebutuhan subsidi bakal membengkak. "Kebutuhannya bisa Rp 56 triliun tahun 2015," jelas Pamudji. Untuk itu, PLN menyatakan sudah mengusulkan dana subsidi itu masuk dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015. Adapun, hitungan subsidi mengacu asumsi harga minyak mentah (ICP) di level US$ 95–US$ 105 per barel. Selain meminta subsidi dari pemerintah, PLN mengklaim telah berusaha mengurangi beban operasional dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) untuk pembangkit listriknya. Sebagai gambaran, tahun lalu konsumsi BBM untuk pembangkit listrik PLN mencapai 7,4 juta kilo liter (kl). "Tahun ini turun menjadi 6,4 juta kl," terang Pamudji. Sebagai pengganti pemakaian BBM, PLN akan memaksimalkan pemakaian gas. Dalam rencana, konsumsi gas tahun ini mencapai 431 terra british thermal unit (TBTU). Untuk semester I ditargetkan bisa terpakai 215 TBTU. "Sampai bulan Mei sudah terpakai sebanyak 183 TBTU atau 85% dari alokasi gas semester satu," terang Pamudji.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News