KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Global Economict Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, menilai target penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor minyak dan gas (migas) dalam RAPBN 2026 masih realistis tercapai, meski asumsi harga minyak atau Indonesian Crude Price (ICP) turun menjadi US$ 70 per barel dari US$ 82 di APBN 2025. Pemerintah dalam RAPBN 2026 mematok target produksi minyak yang bisa dijual alias lifting minyak sebesar 610.000 barel per hari (bph), naik dari target APBN 2025 yang sebesar 605.000 bph. Namun di sisi lain, harga patokan minyak mentah atau Indonesian Crude Price (ICP) ditetapkan sebesar US$ 70 per barel dalam RAPBN 2026, lebih rendah dibanding APBN 2025 yang sebesar US$ 82 per barel.
Target PNBP Migas di RAPBN 2026 Dinilai Realistis Meski ICP Turun
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Global Economict Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, menilai target penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor minyak dan gas (migas) dalam RAPBN 2026 masih realistis tercapai, meski asumsi harga minyak atau Indonesian Crude Price (ICP) turun menjadi US$ 70 per barel dari US$ 82 di APBN 2025. Pemerintah dalam RAPBN 2026 mematok target produksi minyak yang bisa dijual alias lifting minyak sebesar 610.000 barel per hari (bph), naik dari target APBN 2025 yang sebesar 605.000 bph. Namun di sisi lain, harga patokan minyak mentah atau Indonesian Crude Price (ICP) ditetapkan sebesar US$ 70 per barel dalam RAPBN 2026, lebih rendah dibanding APBN 2025 yang sebesar US$ 82 per barel.
TAG: