KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana besar pemerintah melalui penetapan target produksi 1 juta barel per hari (bph) pada 2030 mendatang mendapatkan kritik sejumlah kalangan mengenai data dan perencanaan yang digunakan. Anggota Komisi VII DPR RI Kardaya Warnika menuturkan perencanaan yang digunakan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terkesan tidak logis. Ia mencontohkan, peningkatan produksi diupayakan melalui skema Enchanced Oil Recovery (EOR). Sementara dalam praktiknya, pelaksanaan EOR di Minas saat ini menemui kendala harga minyak yang membuat proyek tidak ekonomis.
Target produksi 1 juta bph pada 2030 mendapatkan kritik sejumlah kalangan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana besar pemerintah melalui penetapan target produksi 1 juta barel per hari (bph) pada 2030 mendatang mendapatkan kritik sejumlah kalangan mengenai data dan perencanaan yang digunakan. Anggota Komisi VII DPR RI Kardaya Warnika menuturkan perencanaan yang digunakan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terkesan tidak logis. Ia mencontohkan, peningkatan produksi diupayakan melalui skema Enchanced Oil Recovery (EOR). Sementara dalam praktiknya, pelaksanaan EOR di Minas saat ini menemui kendala harga minyak yang membuat proyek tidak ekonomis.