Target Produksi Batubara ADRO 45 Juta Ton



JAKARTA. Tahun ini, banyak analis meramal, harga komoditas, termasuk batubara, bakal lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Dengan membaca peluang itu, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) berencana meningkatkan produksinya.

Boy Garibaldi Thohir, Presiden Direktur Adaro, mengatakan, pihaknya menargetkan produksi batubara tahun ini bisa mencapai 45 juta ton. "Angka ini naik sekitar empat juta ton jika dibandingkan tahun lalu," katanya kepada KONTAN, belum lama ini.

Menurut dia, kenaikan produksi tersebut bakal mengerek pendapatan emiten berkode saham ADRO ini sekitar 10% hingga 15% pada tahun ini. Namun, dia enggan mengungkapkan pendapatan yang ditorehkan Adaro pada tahun 2009 lalu. Sedangkan di tempat terpisah, Komisaris ADRO Sandiaga S. Uno mengatakan, produksi ADRO tahun lalu mencapai 40,59 juta ton. Namun, dari jumlah tersebut perusahaan ini hanya berhasil menjual 31,56 juta ton batubara.


Tahun ini, menurut Boy, Adaro akan mengalihkan penjualan batubaranya dari pasar Amerika Serikat (AS) ke pasar Asia. Pertimbangannya, harga batubara di AS lebih rendah. Selain itu, kondisi perekonomian negara-negara Asia jauh lebih menjanjikan ketimbang kondisi ekonomi AS.

Sayang, dia tidak mau mengungkapkan jumlah ekspor batubara ke Amerika Serikat. Yang jelas, tahun ini Adaro akan mengekspor batubara ke Jepang, Korea, Taiwan, China, India, Malaysia, dan Hong Kong. "Total ekspor ADRO mencapai 70% hingga 75%," imbuh Boy. Sisanya dijual di dalam negeri.

Direktur ADRO Andre J. Mamuaya menambahkan, pihaknya menganggarkan belanja modal sekitar US$ 200 juta hingga US$ 250 juta untuk meningkatkan produksi batubara dan efisiensi biaya perusahaan pada tahun ini. Sumber pendanaannya dari pinjaman dan kas internal. "Sebagian besar dananya untuk membangun conveyor belt," ujar Andre, kemarin. Proyek tersebut sudah mulai dibangun dan rencananya bakal selesai satu setengah tahun hingga dua tahun lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test