JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) mencoba memanfaatkan tren harga minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) yang masih positif. Harga CPO sejak awal tahun ini terus menguat dibandingkan harga komoditas lain. Tahun ini, SGRO menargetkan bisa meningkatkan produksi CPO antara 10%–15% menjadi 341.550–372.600 ton. Michael Kesuma, Sekretaris Perusahaan SGRO, bilang, pencapaian SGRO tahun ini tetap lebih baik daripada produksi tahun 2009 sampai 2013 yang cuma naik 3%.
Namun dia mengakui, produksi CPO tahun ini akan lebih melambat dibanding tahun lalu. Tahun 2014, produksi CPO SGRO naik 15% hingga 20% jadi 310.500–324.000 ton. Caranya, SGRO meningkatkan jumlah lahan tertanam sebanyak 8.000–15.000 hektare (ha) lahan baru sepanjang tahun 2015. Penanaman lahan baru tersebut juga lebih luas dibandingkan tahun lalu yang mencapai 11.000 ha. Selain menambah lahan tertanam baru, SGRO berencana membangun pabrik kelapa sawit ke delapan. Namun rencana tersebut baru akan terwujud di tahun 2016. Pabrik tersebut berkapasitas 30 ton per jam dan kemudian dapat ditingkatkan menjadi 45 ton per jam. "Tahun depan kami mempertimbangkan untuk bangun pabrik kelapa sawit baru," sebut Michael kepada KONTAN, Kamis, (8/1). Pabrik tersebut berlokasi di Kalimantan Barat. Lokasi ini dipilih lantaran pertumbuhan volume produksi terbesar CPO SGRO bersumber di wilayah tersebut.