Target produksi jagung tahun ini bakal tercapai



JAKARTA. Hingga semester II, produksi jagung nasional diperkirakan akan terus mengalami kenaikan. Sholahuddin, Ketua Asosiasi Petani Jagung Indonesia (APJI) menyebutkan, target produksi jagung hingga akhir tahun sekitar 24 juta ton, atau naik 5% - 7% dari produksi sebelumnya atau yang berkisar 23 juta ton.

Menurut Sholahuddin, berbagai program yang ditetapkan pemerintah akan membantu menaikkan jumlah produksi. Contohnya adalah adanya perluasan areal tanam, serta adanya peralihan sawah menjadi ladang jagung. Bahkan, harga yang stabil juga turut menjadi salah satu faktor meningkatnya produksi jagung.

"Sekarang kan harganya stabil. Setidaknya berada di atas Rp 3.500 per kilogram (kg). Kalau petani kan lihatnya mana yang menguntungkan. Harga ini menarik bagi mereka," jelas Sholahuddin kepada KONTAN, Jumat (4/8).


Di semester I, produksi jagung juga mengalami kenaikan karena kestabilan harga. Meski tidak menyebutkan jumlah produksi jagung pada semester I, namun Sholahuddin menyebutkan bahwa produksi semester I naik 10% - 15% dibandingkan produksi semester I 2016.

"Kalau untuk angka saya harus lihat dulu dari kementerian, karena kan semester 1 itu harus dilihat dihitung dari per kapan. Tetapi memang ada peningkatan," jelas Sholahuddin.

Menurut Sholahuddin, harga jagung pada semester I berada di atas Rp 4.000 per kg. Menurutnya harga ini akan mengalami penurunan, meskipun masih berada di atas harga acuan. "Sampai dua minggu yang lalu masih di atas Rp 4000, tetapi sekarang sudah Rp 3.700," jelasnya.

Shollahuddin juga mengungkap kebutuhan jagung nasional saat ini. Dia bilang, kebutuhan jagung nasional berkisar 14 juta ton dimana 8 - 9 juta ton digunakan untuk pakan ternak, sementara sisanya untuk peternak skala kecil dan industri makanan dan minuman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto