KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menargetkan produksi batubara tahun 2021 mencapai 52 juta ton-54 juta ton. Volume ini diperkirakan akan tetap sama atau sedikit menurun dari realisasi produksi batubara tahun lalu yang mencapai 54,53 juta ton. Analis BRI Danareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri mengatakan, dengan ekspektasi harga batubara rata-rata di kisaran US$ 70 per ton dan target rasio pengupasan (stripping ratio) sebesar 4,8 kali, EBITDA operasional ADRO diekspektasikan mencapai US$ 750 juta–US$ 900 juta untuk tahun 2021. Sementara itu, BRI Danareksa Sekuritas mengasumsikan EBITDA ADRO untuk tahun 2021 berada di kisaran US$ 984 juta, sedikit lebih tinggi dari target yang dipasang perusahaan. Target ini dengan mengasumsikan proyeksi produksi batubara sebesar 55 juta ton dengan stripping ratio lebih rendah, yakni di level 4,5 kali.
Target produksi konservatif, simak rekomendasi saham Adaro Energy (ADRO)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menargetkan produksi batubara tahun 2021 mencapai 52 juta ton-54 juta ton. Volume ini diperkirakan akan tetap sama atau sedikit menurun dari realisasi produksi batubara tahun lalu yang mencapai 54,53 juta ton. Analis BRI Danareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri mengatakan, dengan ekspektasi harga batubara rata-rata di kisaran US$ 70 per ton dan target rasio pengupasan (stripping ratio) sebesar 4,8 kali, EBITDA operasional ADRO diekspektasikan mencapai US$ 750 juta–US$ 900 juta untuk tahun 2021. Sementara itu, BRI Danareksa Sekuritas mengasumsikan EBITDA ADRO untuk tahun 2021 berada di kisaran US$ 984 juta, sedikit lebih tinggi dari target yang dipasang perusahaan. Target ini dengan mengasumsikan proyeksi produksi batubara sebesar 55 juta ton dengan stripping ratio lebih rendah, yakni di level 4,5 kali.