Target produksi naik tipis, Indo Tambangraya membidik pendapatan naik dobel digit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menargetkan produksi batubara pada tahun ini 22,5 juta ton. Target produksi ini naik 1,77% dari realisasi tahun lalu sebesar 22,1 juta ton.

Pada kuartal pertama, produksi hanya 4,4 juta ton atau baru 20% dari target setahun ini. Indo Tambang akan menggenjot produksi pada kuartal ketiga dan keempat. Artinya, ITMG harus mengejar produksi sebesar 18,1 juta ton hingga akhir tahun. Di kuartal kedua, ITMG menargetkan produksi 5,1 juta ton.

ITMG menargetkan penjualan 25 juta ton. Target ini naik 7,6% dari volume penjualan tahun lalu sebesar 23,1 juta ton

Yulius Gozali, Direktur Keuangan IMTG mengatakan, porsi ekspor masih belum ada perubahan. "Tahun ini market terbesar masih Jepang dengan pangsa 25% dan China 22%. Berkurangnya pangsa China karena adanya port banned," kata dia, Senin (4/6).

Selain kedua negara itu, ITMG merambah pasar baru, yakni Bangladesh dan Pakistan dengan pangsa 2% dan 3%. “Komitmen pembelian sudah 58% dan yang fix 28%. Kami yakin bisa mengejar target karena volumenya belum ada dan baru ada di ketiga dan keempat. Tahun lalu pasar domestik 18%, sekarang 25%," kata Yulius.

ITMG optimistis bisa mencatat pertumbuhan kinerja positif tahun ini. "Untuk target pendapatan ya semoga lebih baiklah, tidak di bawah 10%," kata Yulius.

Tahun lalu, ITMG mencatatkan pendapatan US$ 1,69 miliar, naik 24% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya US$ 1,37 miliar. Pada 2017, pendapatan dari segmen batubara berkontribusi paling besar, yakni US$ 1,54 miliar, tumbuh 18,18% dari US$ 1,26 miliar.

Informasi saja, ITMG juga ikut dalam proyek listrik yang lebih ke arah renewable kapasitas 200 MW, untuk lokasi pastinya, Yulius enggan untuk mengungkap lebih lanjut karena masih dalam tahap uji kelayakan.

“Kami punya ITM Banpu Power (IBP) yang expert di solar, dan kami sekarang sedang melakukan uji kelayakan dan dibutuhkan waktu sekitar enam bulan, 70% dikelola ITM dan 30% oleh Banpu,” imbuh Yulius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati