Target produksi padi September-Desember 20,12 juta



JAKARTA. La Nina Tahun ini membawa berkah padi pertanian. Pasalnya, curah hujan merata di sepanjang tahun telah mendorong peningkatan produksi pertanian, salah satunya produksi padi.

Kementerian Pertanian (Kemtan) memprediksi produksi padi tahun ini akan naik mencapai 4,97% dibandingkan tahun 2015 yang mengalami El Nino, di mana terjadi kekeringan sepanjang tahun.

Dari catatan Ditjen Tanaman Pangan Kemtan, perkiraan produktivitas padi tahun 2016 sebesar 79,14 juta ton gabah kering giling (GKG). Produktivitas ini mengalami kenaikan sebesar 3,74 juta ton dibandingkan produksi tahun 2015.


Kenaikan produksi ini membuat pemerintah percaya diri tidak akan impor beras tahun ini dan tahun depan. "Setelah melihat kondisi pangan kita, Presiden Joko Widodo kemarin mengatakan tahun 2017 tidak ada impor beras," ujar Direktur Jenderal Tanaman Pangan Hasil Sembiring, Selasa (1/11).

Hasil menjelaskan, Kemtan dan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat realisasi produksi padi dari Januari-Agustus 2016 sebesar 59,01 juta ton GKG. Sementara di sisa tahun 2016 ini yakni dari bulan September-Desember 2016, diperkirakan masih ada produksi padi sebesar 20.12 juta ton GKG.

Peningkatan produksi pada tahun ini lebih banyak didominasi tambahan luas panen. Tahun ini tambahan luas panen sebesar 919.908 ha atau naik 6,51% dari tahun lalu. Kenaikan produksi ini terjadi di Jawa sebesar 1,22 juta ton dn di luar Jawa sebesar 2,52 juta ton.

Kenaikan produksi padi tahun 2016 yang relatif besar diperkirakan terdapat di Sumatera Selatan, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Lampung, Jawa Timur dan Sumatera Utara. Sementara itu, penurunan produksi yang relatif besar terjadi di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah dan Yogyakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto