Target produksi semester I Kirana Megatara sesuai proyeksi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kirana Megatara Tbk (KMTR) telah menghabiskan hampir separuh dari anggaran belanja modal tahun 2018 alias setara Rp 100 miliar dari total anggaran sebesar Rp 200 miliar.

Capex tersebut utamanya digunakan untuk perbaikan mesin, pengembangan depo, perawatan kebun karet serta pembinaan terhadap petani karet yang menjadi mitra emiten.

Direktur Utama KMTR Martinus Subandi Sinarya menjelaskan bahwa proyeksi bisnis emiten masih bakal kuat karena kontrak pembelian karet dari internasional masih kuat. "Kami masih dipenuhi kontrak enam bulan hingga satu tahun ke depan, untuk posisi sales sekarang kurang lebih sesuai target semester tahun ini," katanya saat ditemui Kontan.co.id, Senin (25/6).


Asal tahu, target produksi karet emiten adalah sebanyak 550.000 ton. Namun berkat pabrik karet baru di Terbanggi yang bakal kelar dan mulai operasi pada akhir tahun, KMTR berani menaikkan target produksi menjadi 580.000 ton setahun.

Artinya jelang akhir semester pertama ini, KMTR sudah berhasil memproduksi hingga 275.000 - 290.000 ton. Adapun berkat pergerakan kurs dollar yang sedang relatif tinggi, Martinus mengaku mendapat keuntungan lebih berkat selisih kurs AS dan Indonesia.

Martinus menambahkan, kapasitas produksi emiten tahun ini bakal mencapai 770.000 ton per tahun, angka ini naik dari kemampuan tahun lalu di 720.000 ton. Penyebabnya karena KMTR tengah menyiapkan pabrik ke 16 di Terbanggi, Lampung yang mampu menyumbang produksi olahan sebanyak 50.000 ton per tahun.

"Sekarang masih dalam tahap pembangunan, lebaran kemarin harusnya sudah mulai lancar tapi ada pembangunan infrastruktur daerah sehingga agak mundur. Akhir tahun kuartal empat akan sudah beroperasi," kata Martinus.

Berkat penambahan tersebut, Martinus yakin dapat mencapai target penjualan emiten di besaran Rp 12 triliun dengan asumsi harga karet dunia di kisaran US$ 1,5 dollar per kilogram.

Asal tahu, produk unggulan KMTR adalah olahan karet Standard Indonesian Rubber (SRI) 10 dan SRI 20 yang diekspor untuk berbagai pabrik ban internasional seperti Bridgestone, Michelin, Pirelli, Continental, Cooper, Goodyear, Hankook, Kumho, dan Sumitomo. Hingga 95% lebih produksinya diajukan untuk ekspor.

Adapun harga karet internasional di bursa Tokyo Commodity Market pada hari ini Senin (25/6) senilai 171,4 yen per kilogram, angka ini turun 0,06% dari penutupan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto