Target right issue Bank Mantap Rp 300 M di 2017



JAKARTA. PT Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap) berencana right issue senilai Rp 200 miliar-Rp 350 milliar pada kuartal III-2017. Nantinya dana hasil right issue akan digunakan untuk eskpansi bisnis antara lain menambah kantor cabang. Selain itu sebagian dana right issue juga dipakai untuk alokasi modal inti sebagai salah satu syarat bagi bank yang ingin membuka cabang.

"Untuk buka satu cabang di Jakarta harus menyiapkan modal Rp 40 miliar, di pulau Jawa luar Jakarta kira-kira Rp 32 miliar. Jadi harus ada alokasi modal inti," kata Direktur Utama Bank Mantap, Nixon Napitupulu, Senin (5/12).

Asal tahu saja, sebelumnya Bank Mantap akhir Oktober 2016 baru mendapatkan penambahan modal dari induk PT Bank Mandiri Tbk sebesar Rp 257,03 miliar melalui skema Hak Memesan Terlebih Dahulu (HMETD) pada akhir November 2016 lalu, dengan membeli 159,94 juta saham.


PT Taspen juga menambahkan permodalannya dalam Bank Mantap sebesar Rp 143,1 miliar dengan membeli saham baru Bank Mantap sebanyak 89,05 juta saham. Sebagai informasi, Bank Mantap menerbitkan 249 juta saham baru senilai Rp 1.607 per saham tahun ini melalui penerbitan rights issue. Dari situ Bank Mantap mendapat total tambahan modal baru sekitar Rp 400 miliar. "Setelah right issue modal kita jadi di atas Rp 1,1 triliun," ujar Nixon.

Dana tersebut nantinya agan digunakan untuk menambah 66 kantor cabang di yang akan digarap tahun 2017. Dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2017 bank Mantap mengelontorkan anggaran capital expenditure (capex) sebanyak Rp 200 miliar untuk perluasan bisnis. 

Nixon menambahkan, pihaknya memproyeksi membutuhkan sekitar 800 kantor cabang hingga tahun 2021. Secara bertahap, perseroan akan menambah kantor cabang dan ditarget pada tahun 2021 bank Mantap akan memiliki 400 kantor cabang. Sementara, sisanya melalui sharing infrastruktur dengan Bank Mandiri. "Untuk bisa sharing infrastruktur perlu izin regulator, kita sedang daftarkan di OJK sebagai aktivitas baru," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini