KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan akan setoran dividen dari laba tahun buku 2024 sebesar Rp 85,5 triliun. Ini naik Rp 5 triliun dari target sebelumnya Rp 80,8 triliun. Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan target setoran dividen tersebut akan disumbang oleh berbagai macam sektor, mulai dari industri keuangan, telekomunikasi dan pertambangan. “Namun dalam dua sampai tiga tahun ke depan, kami harapkan lini usaha yang lain harus bisa memberikan dividen,” kata Erick saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan belum lama ini.
Naiknya setoran dividen ini juga bisa menjadi berkah bagi investor pasar modal untuk menadah pembagian dividen dari emiten pelat merah. Pasalnya, ada beberapa emiten BUMN yang diproyeksikan memberikan dividen jumbo.
Baca Juga: BUMN Telah Setor Dividen Setara 70% dari Target APBN 2024 Jika dipersempit dari indeks IDX High Dividend20, setidaknya ada enam emiten BUMN yang tergabung ke dalam indeks kumpulan saham yang konsisten membagikan dividen dengan
dividend yield tinggi. Yakni, PT Aneka Tambang Tbk (
ANTM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (
BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI), PT Bukit Asam Tbk (
PTBA), PT Semen Indonesia Tbk (
SMGR) dan PT Telkom Indonesia Tbk (
TLKM). Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Adityo Nugroho memproyeksikan untuk tahun ini, BUMN dari sektor komoditas berpotensi memberikan
dividend payout ratio (DPR) yang besar. "Hal ini mengingat harga komoditas, seperti batubara sudah kembali stabil," kata Adityo saat dihubungi Kontan akhir pekan lalu. Namun dia tidak menyebutkan secara rinci tambang mana yang bakal memberikan dividen jumbo. Namun secara historis emiten tambang termasuk salah satu yang royal memberikan setoran jumbo. Misalnya, ANTM mengalokasikan 100% raihan laba bersih tahun 2023 sebagai dividen atau sebesar Rp 3,08 triliun. Setiap pemegang saham ANTM memperoleh dividen Rp 128,07.
Baca Juga: Semester I-2024, Kemenkeu Sudah Cairkan PMN Rp 28,2 Triliun PTBA juga pernah membagikan seluruh keuntungannya kepada pemegang saham lewat dividen dari laba tahun buku 2021 dan 2022. Namun dari laba 2023, DPR PTBA hanya 75%. "Selain sektor komoditas, BUMN sektor telekomunikasi dan semen juga berpeluang memberikan DPR yang menarik kepada investor," ucap Adityo. Dia memproyeksikan dividen dari emiten bank pelat merah tahun ini akan cukup konservatif. Hal ini mengingat perbankan perlu dana untuk memperkuat modal.
Di sisi lain, Senior Research Analyst Lotus Sekuritas Fath Aliansyah memproyeksikan dividen jumbo akan datang dari BMRI, BBRI, BBNI dan TLKM dari sektor infrastruktur. Fath bilang perbankan memiliki permodalan yang kuat sehingga tidak memerlukan suntikan dana dan memiliki laba yang masih bertumbuh dengan persentase satu digit hingga
double digit di tahun ini. "Untuk TLKM kinerja arus kas tergolong stabil jadi potensi pembagian dividen bisa dipastikan untuk tahun ini," ucapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati