JAKARTA. Kinerja pajak penghasilan (PPh) di sektor minyak dan gas (migas) tahun ini bakal tak semoncer tahun lalu. Periode lalu, setoran PPh migas selalu melebihi target. Tahun ini, target PPh migas berpotensi gagal tercapai. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 menargetkan setoran PPh migas sebesar Rp 83,9 triliun, tumbuh 12,92% dibandingkan setahun sebelumnya. Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat pendapatan PPh migas hingga 29 Agustus 2014 mencapai Rp 51,80 triliun atau 61,70% dari target. Nah, menurut outlook penerimaan pajak oleh Kemkeu bulan lalu, penerimaan PPh migas hingga akhir tahun bakal mencapai Rp 84,6 triliun atau 100,8% dari target. Namun, Direktur Jenderal Pajak, Fuad Rahmany pesimistis penerimaan PPh bisa sesuai outlook. Bahkan, target di APBN-P 2014, kata Fuad, sulit tercapai.
Target setoran PPh Migas sulit tercapai
JAKARTA. Kinerja pajak penghasilan (PPh) di sektor minyak dan gas (migas) tahun ini bakal tak semoncer tahun lalu. Periode lalu, setoran PPh migas selalu melebihi target. Tahun ini, target PPh migas berpotensi gagal tercapai. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 menargetkan setoran PPh migas sebesar Rp 83,9 triliun, tumbuh 12,92% dibandingkan setahun sebelumnya. Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat pendapatan PPh migas hingga 29 Agustus 2014 mencapai Rp 51,80 triliun atau 61,70% dari target. Nah, menurut outlook penerimaan pajak oleh Kemkeu bulan lalu, penerimaan PPh migas hingga akhir tahun bakal mencapai Rp 84,6 triliun atau 100,8% dari target. Namun, Direktur Jenderal Pajak, Fuad Rahmany pesimistis penerimaan PPh bisa sesuai outlook. Bahkan, target di APBN-P 2014, kata Fuad, sulit tercapai.