JAKARTA. Minat investor pada lelang sukuk negara, Selasa (19/2), berkurang. Lelang yang menawarkan sukuk bertenor minimal lima tahun ini hanya mencatatkan permintaan Rp 2,26 triliun. Pemerintah pun hanya mengambil Rp 1 triliun permintaan investor. Angka ini lebih rendah dibanding target awal Rp 1,5 triliun. Pemerintah menawarkan empat seri lawas PBS001 bertenor lima tahun, PBS002 bertenor sembilan tahun, PBS003 bertenor 14 tahun, dan PBS004 bertenor 24 tahun. Seperti lelang sukuk sebelumnya, kali ini pemerintah tidak menyerap seri PBS002 dan PBS003.
Pemerintah memenangkan Rp 500 miliar permintaan sukuk negara PBS001 dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,9129%, sedikit lebih tinggi dibanding lelang 5 Februari di angka 4,8903%. Pemerintah memenangkan Rp 550 miliar sukuk seri PBS004 dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,196%, juga lebih tinggi dibanding lelang sebelumnya 6,6094%. Economist PT Bank Internasional Indonesia (BII) Josua Pardede mengatakan, yield yang diminta investor terlalu tinggi sehingga pemerintah tidak memenangkan sesuai target. "Investor meminta yield cukup tinggi karena ada risiko likuiditas di sukuk negara. Apabila dibandingkan dengan surat utang negara (SUN), pasar sukuk negara memang kurang likuid," kata Josua, Selasa (19/2).