KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi mengumumkan penjualan Sukuk Ritel seri SR-011 sebesar Rp 21,11 triliun. Jumlah ini melampaui target indikatif yang ditetapkan oleh pemerintah sebanyak Rp 10 triliun. Berdasarkan keterangan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Selasa (26/3), penjualan SR-011 terbesar untuk kategori bank konvensional adalah PT Bank OCBC NISP Tbk sebanyak Rp 2,97 triliun. Untuk kategori bank syariah adalah PT Bank Syariah Mandiri sebesar Rp 412,89 miliar. Adapun untuk kategori perusahaan sekuritas adalah PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebesar Rp 993,52 triliun. Jumlah investor SR-011 mencapai 35.026 investor di seluruh kawasan Indonesia. Angka ini melonjak signifikan dibandingkan jumlah investor di ST-003 yang tercatat sebanyak 13.932 investor. Nilai rata-rata pembelian SR-011 mencapai Rp 603 juta per investor. Sementara itu, jumlah investor yang memesan SR-011 pada kisaran pembelian antara Rp 100 juta hingga Rp 500 juta mencapai 13.327 investor atau 38,1% dari total investor. Berdasarkan gender, perempuan mendominasi pembelian SR-011 yakni sebesar 56,4% dari sisi jumlah investor dan 50,5% dari sisi volume pemesanan. Dari sisi profesi investor, jumlah investor terbesar di SR-011 berasall dari kelompok profesi pegawai swasta dengan persentase 30,9%. Sedangkan volume pemesanan SR-011 terbesar berasal dari investor kelompok wiraswasta yang mencapai 38,8%. Berdasarkan kelompok umur, jumlah investor terbesar berasal dari kelompok baby boomers yang mencapai 12.774 investor atau 36,5% dari total investor SR-011. Kelompok baby boomers juga mendominasi dari sisi volume pemesanan dengan total volume Rp 9,39 triliun atau 44,5% dari total penjualan SR-011. Generasi Z atau usia di bawah 19 tahun yang berinvestasi di SR-011 mencapai 37 investor atau meningkat cukup signifikan dibandingkan jumlah investor generasi Z di ST-003 yakni 12 investor. Investor baru yang melakukan pemesanan SR-011 mencapai 20.630 investor. Jumlah ini lebih besar dari dibandingkan jumlah keseluruhan investor ST-003 sebanyak 13.932 investor. Jumlah tersebut juga lebih besar ketimbang jumlah investor baru pada ORI015 yakni 17.789 investor dan SBR005 sebanyak 12.961 investor. Setelmen SR-011 akan dilaksanakan pada 28 Maret mendatang kemudian dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehari berselang. Setelah masa holding period berakhir, SR-011 dapat diperdagangkan di pasar sekunder setelah tanggal 11 Juni 2019. Sebagai informasi, sampai bulan Maret tahun ini, pemerintah telah menerbitkan tiga instrumen Surat Berharga Negara (SBN) ritel yaitu SBR005, ST-003, dan SR-011 dengan total nominal penerbitan sebesar Rp 28,25 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Target terlewati, penjualan SR-011 mencapai Rp 21,11 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi mengumumkan penjualan Sukuk Ritel seri SR-011 sebesar Rp 21,11 triliun. Jumlah ini melampaui target indikatif yang ditetapkan oleh pemerintah sebanyak Rp 10 triliun. Berdasarkan keterangan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Selasa (26/3), penjualan SR-011 terbesar untuk kategori bank konvensional adalah PT Bank OCBC NISP Tbk sebanyak Rp 2,97 triliun. Untuk kategori bank syariah adalah PT Bank Syariah Mandiri sebesar Rp 412,89 miliar. Adapun untuk kategori perusahaan sekuritas adalah PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebesar Rp 993,52 triliun. Jumlah investor SR-011 mencapai 35.026 investor di seluruh kawasan Indonesia. Angka ini melonjak signifikan dibandingkan jumlah investor di ST-003 yang tercatat sebanyak 13.932 investor. Nilai rata-rata pembelian SR-011 mencapai Rp 603 juta per investor. Sementara itu, jumlah investor yang memesan SR-011 pada kisaran pembelian antara Rp 100 juta hingga Rp 500 juta mencapai 13.327 investor atau 38,1% dari total investor. Berdasarkan gender, perempuan mendominasi pembelian SR-011 yakni sebesar 56,4% dari sisi jumlah investor dan 50,5% dari sisi volume pemesanan. Dari sisi profesi investor, jumlah investor terbesar di SR-011 berasall dari kelompok profesi pegawai swasta dengan persentase 30,9%. Sedangkan volume pemesanan SR-011 terbesar berasal dari investor kelompok wiraswasta yang mencapai 38,8%. Berdasarkan kelompok umur, jumlah investor terbesar berasal dari kelompok baby boomers yang mencapai 12.774 investor atau 36,5% dari total investor SR-011. Kelompok baby boomers juga mendominasi dari sisi volume pemesanan dengan total volume Rp 9,39 triliun atau 44,5% dari total penjualan SR-011. Generasi Z atau usia di bawah 19 tahun yang berinvestasi di SR-011 mencapai 37 investor atau meningkat cukup signifikan dibandingkan jumlah investor generasi Z di ST-003 yakni 12 investor. Investor baru yang melakukan pemesanan SR-011 mencapai 20.630 investor. Jumlah ini lebih besar dari dibandingkan jumlah keseluruhan investor ST-003 sebanyak 13.932 investor. Jumlah tersebut juga lebih besar ketimbang jumlah investor baru pada ORI015 yakni 17.789 investor dan SBR005 sebanyak 12.961 investor. Setelmen SR-011 akan dilaksanakan pada 28 Maret mendatang kemudian dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehari berselang. Setelah masa holding period berakhir, SR-011 dapat diperdagangkan di pasar sekunder setelah tanggal 11 Juni 2019. Sebagai informasi, sampai bulan Maret tahun ini, pemerintah telah menerbitkan tiga instrumen Surat Berharga Negara (SBN) ritel yaitu SBR005, ST-003, dan SR-011 dengan total nominal penerbitan sebesar Rp 28,25 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News