JAKARTA. Sepanjang semester I 2015, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) berhasil merealisasikan target marketing sales sebesar 58,8%. Selama enam bulan pertama ini perseroan telah mengantongi pra penjualan sebesar Rp 2 triliun. Kendati telah lebih dari separuh target terlampaui, emiten properti ini belum berencana merevisi target. “Sementara kami masih maintenance target marketing sales yang sama,” kata Minarto Basuki, Direktur Keuangan PWON pada KONTAN, Selasa (7/7). Padahal, data penjualan properti PWON pada tahun 2014 dengan menggunakan fasilitas KPR cukup besar yakni mencapai 25%. Dengan angka tersebut tentu dampak pelonggaran LTV akan berpengaruh besar terhadap penjualan perseroan. Apalagi ditambah dengan sentimen positif rencana dibukanya keran kepemilikan properti bagi asing. Meski begitu, perseroan tahun ini masih tetap membidik marketing sales Rp 3,4 triliun atau cuma naik 9,6% dari pencapaian tahun lalu yang sebesar Rp 3,1 triliun. Penjualan ditargetkan dari pengembangan proyek Tunjungan Plaza 5, Tunjungan Plaza 6, perluasan super mall dan perumahan grand Pakuwon. Sebagian besar realisasi marketing sales selama semester I masih didominasi dari penjualan proyek landed house atau rumah tapak yang ada di Surabaya yakni Grand Pakuwon dan Pakuwon city dengan kontribusi sebesar 52%. Sedangkan sisanya berasal dari proyek kondominium. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Target terpenuhi, Pakuwon belum akan revisi target
JAKARTA. Sepanjang semester I 2015, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) berhasil merealisasikan target marketing sales sebesar 58,8%. Selama enam bulan pertama ini perseroan telah mengantongi pra penjualan sebesar Rp 2 triliun. Kendati telah lebih dari separuh target terlampaui, emiten properti ini belum berencana merevisi target. “Sementara kami masih maintenance target marketing sales yang sama,” kata Minarto Basuki, Direktur Keuangan PWON pada KONTAN, Selasa (7/7). Padahal, data penjualan properti PWON pada tahun 2014 dengan menggunakan fasilitas KPR cukup besar yakni mencapai 25%. Dengan angka tersebut tentu dampak pelonggaran LTV akan berpengaruh besar terhadap penjualan perseroan. Apalagi ditambah dengan sentimen positif rencana dibukanya keran kepemilikan properti bagi asing. Meski begitu, perseroan tahun ini masih tetap membidik marketing sales Rp 3,4 triliun atau cuma naik 9,6% dari pencapaian tahun lalu yang sebesar Rp 3,1 triliun. Penjualan ditargetkan dari pengembangan proyek Tunjungan Plaza 5, Tunjungan Plaza 6, perluasan super mall dan perumahan grand Pakuwon. Sebagian besar realisasi marketing sales selama semester I masih didominasi dari penjualan proyek landed house atau rumah tapak yang ada di Surabaya yakni Grand Pakuwon dan Pakuwon city dengan kontribusi sebesar 52%. Sedangkan sisanya berasal dari proyek kondominium. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
