Target Transaksi Mata Uang Lokal Naik 10% Dinilai dapat Jaga Stabilitas Rupiah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menargetkan rasio penggunaan mata uang lokal atau Local Currency Transaction (LCT) sebesar 10% pada 2024 dan 2025. Hal itu dinilai dapat menstabilkan nilai tukar rupiah.

Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai penggunaan mata uang lokal atau Local Currency Transaction (LCT) dapat menjadi salah satu instrument untuk mendiversifikasi permintaan valas. Selain  itu juga dapat menstabilkan nilai tukar rupiah. 

"Benar LCT ini adalah salah satu instrument untuk mendiversifikasi permintaan valas dan menstabilkan rupiah," jelas David kepada Kontan, Minggu (24/11).


Baca Juga: Prabowo dan Presiden MBZ Sepakat Perkuat Hubungan Ekonomi dan Kerja Sama Strategis

David juga melihat hingga saat ini sudah mulai ada peningkatan LCT untuk transaksi terutama dengan Yuan, Ringgit dan Baht. Meski begitu menurut David masih perlu sosialisasi agar pemanfaatan LCT ini dapat terus meningkat.

"Target 10% masih feasible," ujarnya. 

Adapun Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menargetkan rasio penggunaan mata uang lokal atau Local Currency Transaction (LCT) sebesar 10% pada 2024 dan 2025. Bank Indonesia mencatat LCT sejak penandatanganan nota kesepahaman (NK) pada 5 September 2023 telah meningkat signifikan. Hingga semester I tahun 2024, rasio transaksi LCT mencapai 7,89% dari total transaksi perdagangan dengan empat negara mitra utama. 

Baca Juga: Kerja Sama Ekonomi Indonesia-China Meningkat, Ekonom Ingatkan Risiko Tinggi

Selanjutnya: Ini Dampak Rencana Review Proyek Infrastuktur ke Kinerja Emiten BUMN Karya

Menarik Dibaca: 9 Tahun Olymplast, Pameran Serentak di 37 Kota Hadirkan Furnitur Plastik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati