JAKARTA. Adanya revisi target transaksi bursa tahun ini berpotensi membuat target kinerja PT Bursa Efek Indonesia (BEI) juga terpangkas.BEI berencana merevisi target nilai rata-rata tranasksi harian bursa. Awalnya, otoritas BEI menargetkan rata-rata nilai transaksi harian bisa mencapai Rp 7 triliun. Namun, hingga Rabu (16/7) nilai transaksi harian BEI baru Rp 6,13 triliun.Hamdi Hassyarbaini, Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia BEI bilang belum menentukan angka revisi. Namun, diperkirakan, target baru akan ada di kisaran Rp 6,3 triliun - Rp 6,5 triliun.Hal ini tentu berpengaruh terhadap potensi pendapatan perusahaan nirlaba ini. Awalnya, dengan asumsi nilai transaksi harian Rp 7 triliun, BEI bisa mencatatkan pendapatan sebesar Rp 747,19 miliar. Sedangkan, laba bersih sekitar Rp 115,83 miliar. Namun, kata Hamdi, hingga akhir tahun, pendapatan BEI ditargetkan ada di kisaran Rp 500 miliar hingga Rp 600 miliar. Adapun, laba bersih diperkirakan ada di kisaran Rp 105 miliar. "Hingga Juni 2014, pendapatan sekitar Rp 250 miliar sampai Rp 350 miliar," ujar Hamdi kepada KONTAN belum lama ini.Sementara, laba bersih diperkirakan sekitar Rp 135 miliar. Angka ini memang sudah melampaui target BEI, bahkan target awal. Namun, menurut Hamdi, di semester II-2014, beban akan bertambah. Beban tersebut berasal dari pengembangan yang akan dilakukan oleh otoritas pasar modal ini.Misalnya, pengembangan pelaporan keuangan emiten dengan menggunakan sistem Extensible Bisnis Reporting Language (XBRL) dan sistem teknologi informasi yang berkaitan dengan sistem perdagangan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Target transaksi turun, pendapatan BEI bisa susut
JAKARTA. Adanya revisi target transaksi bursa tahun ini berpotensi membuat target kinerja PT Bursa Efek Indonesia (BEI) juga terpangkas.BEI berencana merevisi target nilai rata-rata tranasksi harian bursa. Awalnya, otoritas BEI menargetkan rata-rata nilai transaksi harian bisa mencapai Rp 7 triliun. Namun, hingga Rabu (16/7) nilai transaksi harian BEI baru Rp 6,13 triliun.Hamdi Hassyarbaini, Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia BEI bilang belum menentukan angka revisi. Namun, diperkirakan, target baru akan ada di kisaran Rp 6,3 triliun - Rp 6,5 triliun.Hal ini tentu berpengaruh terhadap potensi pendapatan perusahaan nirlaba ini. Awalnya, dengan asumsi nilai transaksi harian Rp 7 triliun, BEI bisa mencatatkan pendapatan sebesar Rp 747,19 miliar. Sedangkan, laba bersih sekitar Rp 115,83 miliar. Namun, kata Hamdi, hingga akhir tahun, pendapatan BEI ditargetkan ada di kisaran Rp 500 miliar hingga Rp 600 miliar. Adapun, laba bersih diperkirakan ada di kisaran Rp 105 miliar. "Hingga Juni 2014, pendapatan sekitar Rp 250 miliar sampai Rp 350 miliar," ujar Hamdi kepada KONTAN belum lama ini.Sementara, laba bersih diperkirakan sekitar Rp 135 miliar. Angka ini memang sudah melampaui target BEI, bahkan target awal. Namun, menurut Hamdi, di semester II-2014, beban akan bertambah. Beban tersebut berasal dari pengembangan yang akan dilakukan oleh otoritas pasar modal ini.Misalnya, pengembangan pelaporan keuangan emiten dengan menggunakan sistem Extensible Bisnis Reporting Language (XBRL) dan sistem teknologi informasi yang berkaitan dengan sistem perdagangan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News