Targetkan Kredit Tumbuh hingga 12%, BCA Andalkan Segmen Korporasi dan Proyek Smelter



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk telah menargetkan pertumbuhan kredit bisa naik 10% hingga 12% secara tahunan di sepanjang 2023. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyatakan penopang kredit tahun ini masih akan didominasi dari segmen korporasi. 

"Karena peminat (kredit) dari perusahaan-perusahaan untuk melakukan investasi cukup besar. Apalagi kalau kita bisa mendukung projek Jokowi tentang hilirisasi. Kita bisa ambil bagian dalam pembiayaan untuk membangun proses menjadi bahan baku manjadi bahan baku, apakah itu nikel iron, dan sebagainya," ujar Jahja, Kamis (23/2).

Selain itu, bank bersandi saham BBCA ini akan mengoptimalkan penyaluran kreit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) dari segmen ritel. Ia berharap kedua produk ini bisa tumbuh dua digit di tahun ini. 


Baca Juga: BCA Gelar Expoversary 2023, Tawarkan Bunga KPR Mulai dari 2,66%

"Tapi kita sadar, bahwa KPR dan KKB itu ada run off-nya  cukup besar jadi kalau mau lari kencang ya artinya harus lebih besar banyak cicilan setiap bulan. Sedangkan komersial dan UMKM kita juga tetap optimistis terus berkembang," tambahnya.

Ia mengaku untuk mengoptimalkan kredit ke segmen UMKM, BCA harus bersaing lebih dari 100 bank lainnya. Dengan demikian, Jahja menyebut BCA akan mengandalkan pertumbuhan bisnis dari segmen korporasi serta didukung oleh KPR dan KKB.

Total kredit BCA naik 11,7% secara tahunan menjadi Rp 711,3 triliun hingga Desember 2022, lebih tinggi dari target pertumbuhan kredit 2022 hanya 8% hingga 10%. 

Kredit korporasi naik 12,5% mencapai Rp 322,2 triliun di Desember 2022, sedangkan kredit komersial dan UKM meningkat 10,1% mencapai Rp 210,2 triliun.

Baca Juga: Tingkatkan Transaksi, BCA Integrasikan Layanan WELMA di MyBCA

Sebagai hasil pelaksanaan dua kali expo di tahun 2022, penyaluran KPR baru mampu melampaui level pra-pandemi. Sejalan dengan pencapaian tersebut, KPR tumbuh 11,0% secara tahunan menjadi Rp108,3 triliun. Sementara itu, KKB naik 13,6% secara tahunan menjadi Rp46,1 triliun, mampu rebound dari penurunan di tahun sebelumnya.

Saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 13,4% secara tahunan menjadi Rp13,8 triliun seiring dengan meningkatnya berbagai aktivitas masyarakat, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 11,7% secara tahunan menjadi Rp 171,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi