Targetkan Marketing Sales Rp 2,5 Triliun di Tahun 2024, Simak Rekomendasi Saham KIJA



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jababeka Tbk (KIJA) menargetkan pendapatan prapenjualan alias marketing sales sebesar Rp 2,5 triliun di tahun 2024. Sebesar Rp 1,150 miliar dari target tersebut berasal dari proyek Cikarang dan lainnya.

Rincian untuk Proyek Cikarang adalah Rp 750 miliar dari penjualan tanah matang dan bangunan industri di Cikarang. Lalu, Rp 400 miliar dari produk residensial dan komersial di Cikarang, termasuk perusahaan patungan dan lainnya.

“Sisanya, sebesar Rp 1,35 triliun berasal dari perusahaan patungan (JV) di Kendal,” ujar Corporate Secretary KIJA Muljadi Suganda dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (13/2).


Baca Juga: KIJA Targetkan Marketing Sales Rp 2,5 Triliun di Tahun 2024

Investment Consultant Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada melihat, perolehan peningkatan marketing sales KIJA ditopang oleh masih adanya land bank sebanyak 5.142 hektare.

“Itu juga mendapat kontribusi pendapatan dari proyek lahan industri dan residensial, serta pembangkit tenaga listrik,” kata Reza kepada Kontan.co.id, Selasa (13/2).

Asumsinya, kata Reza, semakin bertambahnya pabrik dan perusahaan yang membuka di Indonesia, maka salah satu pilihan yang strategis tempatnya adalah di lahan milik KIJA. Hal ini pun dapat meningkatkan kinerja dari KIJA. 

Baca Juga: Lebihi Target, Jababeka (KIJA) Bukukan Marketing Sales Rp 2,21 Triliun pada 2023

Tantangan bagi kinerja KIJA adalah persaingan dengan industri sejenis di wilayah Karawang yang merupakan kontribusi terbesar. Sebab, di sekitar Karawang, KIJA berhadapan dengan SSIA, DMAS, dan perusahaan lainnya. 

“Ini nanti bisa dilihat apakah lahan KIJA lainnya, seperti Kendal, Morotai, dan kawasan wisata Tanjung Lesung, dapat meningkat kontribusi untuk kinerja Jababeka,” kata dia.

Reza melihat, fokus kinerja KIJA masih belum akan banyak berubah di tahun 2024. Sebab, lahan milik KIJA yang utama, seperti di Jababeka dan Kendal akan dikembangkan untuk meningkatkan kinerjanya. 

“Hanya saja, kendalanya mungkin bisa saja datang dari penyewa tenant yang mungkin akan menunggu hasil Pilpres 2024 dan kabinet terbentuk,” papar dia.

Reza merekomendasikan beli untuk KIJA dengan target harga Rp 145 per saham.

Baca Juga: Prospek Bisnis Kawasan Industri Tahun Ini Akan Baik Namun dengan Catatan

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Tasrul Tanar merekomendasikan speculative buy untuk KIJA dengan target harga Rp 142 per saham.

Asal tahu saja, KIJA mencatatkan marketing sales real estat mencapai Rp 2,21 triliun pada tahun 2023. Angka ini berhasil melebihi target tahun 2023 yang sebesar Rp 2 triliun.

“Raihan ini juga lebih tinggi 29% dari marketing sales tahun 2022 yang senilai Rp 1,72 triliun,” ungkapnya.

Ada tiga proyek utama KIJA yang menyumbang marketing sales di tahun 2023. Pertama, marketing sales dari Cikarang mencapai Rp 913,7 miliar dari lahan seluas 28 hektare. Terutama, berasal dari penjualan tanah matang 26,2 hektare senilai Rp 558,3 miliar. 

Secara total penjualan tanah matang dan bangunan pabrik di Cikarang mencapai Rp 612,2 miliar. Investor domestik menyumbang 52% dari nilai tersebut dan sisanya 48% berasal dari investor asing, terutama China.

Baca Juga: Emiten Kawasan Industri Optimis Bisnis Meningkat Tahun Ini

Kedua, proyek di Kendal menyumbang marketing sales sebesar Rp1,24 triliun yang berasal dari penjualan lahan 84,7 hektare di tahun 2023. Angka ini meningkat sekitar 68% dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp737,2 miliar.

Pada proyek ini, investor asing dari Hong Kong, China, Taiwan, Jerman, Malaysia, India, dan Korea Selatan, mendominasi dengan kontribusi nilai sebesar 81% di tahun 2023. Sedangkan, investor domestik menyumbangkan sisanya sebesar 19%.

Di Kendal, dua penjualan terbesar pada tahun 2023 berasal dari perusahaan karet & plastik dari Hong Kong yang membeli lahan seluas 13 hektare, dan perusahaan baterai lithium dari China yang membeli lahan seluas 12 hektare.

Ketiga, proyek di Tanjung Lesung dan produk lainnya menambahkan marketing sales sebesar Rp 57,5 miliar pada tahun 2023,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati