Targetkan pembiayaan tumbuh 4%-7% tahun ini, simak strategi Adira Finance



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk telah menyiapkan strategi guna mencapai target pertumbuhan bisnis 4%-7% di sepanjang tahun ini. Apalagi tahun lalu, perusahaan multifinance dengan sandi saham ADMF ini mencatatkan penurunan pembiayaan 1% menjadi 37,9 triliun.

Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila menyebut sebagai perusahaan multifinance yang fokus pada sektor otomotif, Adira Finance memiliki beberapa pertimbangan dalam menetapkan target pembiayaan pada 2020. 

Ia menetapkan acuan pertumbuhan penjualan otomotif sebagai acuan.


Baca Juga: Adira Finance klaim kuasai 11,8% pangsa pasar pembiayaan sepeda motor

Ia memprediksi penjualan otomotif tahun ini masih akan berat. Ia menilai penjualan kendaraan baru paling tinggi tumbuh 3% yoy sepanjang 2020. Ia menyebut salah satu faktornya adalah meluasnya virus corona.

“Dengan asumsi penjualan pertumbuhan penjualan otomotif flat kita target pembiayaan tumbuh 4%-7%. Kita akan melakukan tiga cara, pertama perbaikan proses pembiayaan agar lebih cepat, tepat, mudah, dan murah. Kedua, tingkatkan layanan kepada nasabah agar senang dan loyal. Ketiga terus melakukan digitalisasi dari segala aspek,” ujar Made di Jakarta, Jumat (21/2).

Kendati telah merinci target top line atau bisnis, Made masih enggan membeberkan target laba ADMF. Yang pasti Made menyebut laba perusahaan pada 2020 harus lebih baik dibandingkan pencapaian 2019.

Asal tahu saja, Adira Finance membukukan pembiayaan baru sebesar Rp 37,9 triliun sepanjang 2019. Nilai itu turun tipis 1% yoy dari 2018 senilai Rp 38,2 triliun. Segmen sepeda motor meningkat 6% menjadi Rp 20,2 triliun, sedangkan segmen mobil turun 7% menjadi Rp 15,7 triliun.

Baca Juga: Meski pembiayaan terkoreksi tipis, laba Adira Finance tumbuh 16% di tahun 2019

“Kendati demikian laba bersih kami naik 16% menjadi Rp 2,1 triliun dibandingkan tahun 2018. Pendapatan bunga naik 10% menjadi Rp 12,0 triliun, sedangkan beban bunga naik 13% menjadi Rp Rp 4,8 triliun. Sehingga pendapatan bunga bersih naik 8% menjadi Rp 7,2 triliun,” pungkas Made.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi