KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen serat stapel buatan dari sampah botol plastik dan industri bukan tenunan (non-woven) PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) menargetkan pertumbuhan pendapatan 30% atau Rp 514,31 miliar pada 2019. Sebelumnya, INOV membukukan pendapatan Rp 395,63 miliar pada tahun 2018. Angka ini naik 20,84% dibandingkan pendapatan 2017 yang sebesar Rp 327,38 miliar. Direktur INOV Victor Seng Hyeok Choi mengatakan, pendapatan perusahaannya disumbang oleh penjualan serat stapel buatan sebanyak 75% dan 25% dari produk bukan tenunan. “Khusus untuk penjualan produk serat stapel buatan, sebanyak 50% diekspor ke lima benua dan 50% lagi ke pasar domestik,” kata Victor di Jakarta, Rabu (10/7). Menurut dia, benua Amerika menjadi pasar ekspor terbesar, yakni mencakup 40% dan sisanya dikirim ke Eropa, Afrika, Asia, dan Australia.
Targetkan pendapatan naik 30%, Inocycle Technology (INOV) bangun tiga pabrik baru
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen serat stapel buatan dari sampah botol plastik dan industri bukan tenunan (non-woven) PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) menargetkan pertumbuhan pendapatan 30% atau Rp 514,31 miliar pada 2019. Sebelumnya, INOV membukukan pendapatan Rp 395,63 miliar pada tahun 2018. Angka ini naik 20,84% dibandingkan pendapatan 2017 yang sebesar Rp 327,38 miliar. Direktur INOV Victor Seng Hyeok Choi mengatakan, pendapatan perusahaannya disumbang oleh penjualan serat stapel buatan sebanyak 75% dan 25% dari produk bukan tenunan. “Khusus untuk penjualan produk serat stapel buatan, sebanyak 50% diekspor ke lima benua dan 50% lagi ke pasar domestik,” kata Victor di Jakarta, Rabu (10/7). Menurut dia, benua Amerika menjadi pasar ekspor terbesar, yakni mencakup 40% dan sisanya dikirim ke Eropa, Afrika, Asia, dan Australia.