JAKARTA. BNI Assset Management menargetkan bisa membukukan pendapatan sekitar Rp 20 miliar di tahun ini. Di saat yang sama perusahaan manajer investasi (MI) yang baru spin-off ini juga berharap bisa mengumpulkan dana kelolaan sebesar Rp 6 triliunPada pertengahan September 2011 ini, pendapatan BNI Asset Management sudah mencapai Rp 15 miliar. Adapun, total dana kelolaannya saat ini sekitar Rp 4,2 triliun hingga Rp 4,5 triliun. Dana kelolaan itu sudah termasuk reksadana penyertaan terbatas (RDPT) yang dikelolanya. Jika tanpa RDPT jumlah dana kelolaan BNI Asset Management sebesar Rp 2,5 triliun.Direktur BNI Asset Management Isbono M.I. Putro mengatakan, untuk mencapai target yang diharapkan, pihaknya akan menerbitkan beberapa produk reksadana lagi sebelum tutup tahun 2011. "Kita akan terbitkan reksadana saham dan campuran, semoga bisa terbit tahun ini," ujarnya, Selasa (20/9).Untuk reksadana saham dan campuran yang baru itu target awal dana kelolaan masing-masing sebesar Rp 100 miliar.Vice President Investment Support Division Head BNI Asset Management Abdullah Umar menambahkan, return reksadana saham baru itu ditargetkan dua kali bunga sertifikat Bank Indoensia (SBI). Saat ini bunga SBI sebesar 6,75%. Sedangkan untuk reksadana campuran diharapkan return bisa mencapai sekitar 15,5%.Selain itu, menurut Abdullah, tahun ini perseroan juga akan menerbitkan empat reksadana terproteksi baru. Salah satunya akan terbit pekan ini. Reksadana terproteksi itu bernama, BNIS terproteksi 24, terproteksi 25, terproteksi 26, dan BNIS terproteksi spektra.Selain dengan menerbitkan produk baru, BNI Asset Management akan memaksimalkan penjualan melalui agen penjual yang merupakan afiliasinya yaitu BNI Securities. "Kami akan memanfaatkan cabang BNI Securities yang saat ini mencapai 72 cabang," kata Abdullah. Selain sekuritas, agen penjual produk reksdana BNI Asset Management adalah Bank BNI.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Targetkan pendapatan Rp 20 miliar, BNI Asset Management tebar produk baru
JAKARTA. BNI Assset Management menargetkan bisa membukukan pendapatan sekitar Rp 20 miliar di tahun ini. Di saat yang sama perusahaan manajer investasi (MI) yang baru spin-off ini juga berharap bisa mengumpulkan dana kelolaan sebesar Rp 6 triliunPada pertengahan September 2011 ini, pendapatan BNI Asset Management sudah mencapai Rp 15 miliar. Adapun, total dana kelolaannya saat ini sekitar Rp 4,2 triliun hingga Rp 4,5 triliun. Dana kelolaan itu sudah termasuk reksadana penyertaan terbatas (RDPT) yang dikelolanya. Jika tanpa RDPT jumlah dana kelolaan BNI Asset Management sebesar Rp 2,5 triliun.Direktur BNI Asset Management Isbono M.I. Putro mengatakan, untuk mencapai target yang diharapkan, pihaknya akan menerbitkan beberapa produk reksadana lagi sebelum tutup tahun 2011. "Kita akan terbitkan reksadana saham dan campuran, semoga bisa terbit tahun ini," ujarnya, Selasa (20/9).Untuk reksadana saham dan campuran yang baru itu target awal dana kelolaan masing-masing sebesar Rp 100 miliar.Vice President Investment Support Division Head BNI Asset Management Abdullah Umar menambahkan, return reksadana saham baru itu ditargetkan dua kali bunga sertifikat Bank Indoensia (SBI). Saat ini bunga SBI sebesar 6,75%. Sedangkan untuk reksadana campuran diharapkan return bisa mencapai sekitar 15,5%.Selain itu, menurut Abdullah, tahun ini perseroan juga akan menerbitkan empat reksadana terproteksi baru. Salah satunya akan terbit pekan ini. Reksadana terproteksi itu bernama, BNIS terproteksi 24, terproteksi 25, terproteksi 26, dan BNIS terproteksi spektra.Selain dengan menerbitkan produk baru, BNI Asset Management akan memaksimalkan penjualan melalui agen penjual yang merupakan afiliasinya yaitu BNI Securities. "Kami akan memanfaatkan cabang BNI Securities yang saat ini mencapai 72 cabang," kata Abdullah. Selain sekuritas, agen penjual produk reksdana BNI Asset Management adalah Bank BNI.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News