KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BFI Finance Indonesia Tbk telah menyiapkan strategi bisnis pembiayaan tahun depan. Finance Director & Corporate Secretary BFI Finance Sudjono menyatakan tahun depan bisnis pembiayaan bisa tumbuh doubel digit. Guna memenuhi target pembiayaan itu, Sudjono menyebut dibutuhkan dana senilai Rp 9 triliun hingga Rp 10 triliun. Perusahaan multifinance dengan sandi saham BFIN ini akan memenuhi dana tersebut dari berbagai sumber pendanaan. Baca Juga: Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah mencapai Rp 127,3 triliun tahun 2019 ini
“Pendanaan tidak ada masalah, kita sangat solid, pendanaan kita ada dari dalam dan luar negeri. Juga dari pasar modal, semuanya terbuka. Eksisting bank kita sudah banyak, itu kita kaji juga dari obligasi dan pinjaman sindikasi juga rutin kita terbitin. Juga dari MTN luar negeri juga kita kaji. Kita sudah siap tinggal tunggu momentum saja jadi sangat beragam,” ujar Sudjono pekan lalu. Ia mengaku kendati perbankan masih selektif memberikan pendanaan kepada perusahaan multifinance, BFI tidak kesulitan mendapatkan pinjaman dari bank. Sudjono juga meyakinkan, BFI tidak memiliki ketergantungan pendanaan dari satu bank atau sumber pendanaan. “Walaupun kita tidak dimiliki oleh bank, tapi kita udah kerja sama sejak lama dan bagus. Ekuitas kita yang sangat besar karena rasio modal terhadap hutang kecil, di bawah dua kali. Jadi sejauh ini sangat sehat,” jelas Sudjono.