KONTAN.CO.ID–JAKARTA. Hasil perundingan perdagangan baru antara Amerika Serikat dan Indonesia tidak hanya menimbulkan tekanan pada ekspor nasional, tetapi juga berpotensi menggerus penerimaan negara dari sisi fiskal, melalui bea masuk impor. Hal ini terkait dengan keputusan pemerintah Indonesia untuk membebaskan tarif impor terhadap semua produk asal AS, sebagai bagian dari kesepakatan dagang dengan pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menilai langkah ini menghadirkan tantangan ganda bagi Indonesia, baik dari sisi neraca perdagangan maupun potensi kehilangan penerimaan dari bea masuk yang selama ini menjadi bagian dari penerimaan perpajakan.
Tarif 0% untuk Produk AS Berpotensi Menggerus Pendapatan Bea Masuk Impor
KONTAN.CO.ID–JAKARTA. Hasil perundingan perdagangan baru antara Amerika Serikat dan Indonesia tidak hanya menimbulkan tekanan pada ekspor nasional, tetapi juga berpotensi menggerus penerimaan negara dari sisi fiskal, melalui bea masuk impor. Hal ini terkait dengan keputusan pemerintah Indonesia untuk membebaskan tarif impor terhadap semua produk asal AS, sebagai bagian dari kesepakatan dagang dengan pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menilai langkah ini menghadirkan tantangan ganda bagi Indonesia, baik dari sisi neraca perdagangan maupun potensi kehilangan penerimaan dari bea masuk yang selama ini menjadi bagian dari penerimaan perpajakan.
TAG: