Tarif 31 ruas jalan tol akan naik, begini tanggapan Dewata Freight International



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten logistik, PT Dewata Freight International Tbk (DEAL) menyebutkan jika rencana Pemerintah menaikkan tarif 31 ruas jalan tol tahun ini akan meningkatkan biaya logistik.

Direktur Utama DEAL, Nofrisel menjelaskan salah satu kontributor biaya logistik adalah biaya transportasi, apapun moda transportasi yang dipilih. Dengan demikian, jika rencana tersebut dijalankan, maka hampir semua perusahaan penyedia jasa logistik akan terkena dampak peningkatan biaya logistik.

"Concern saya sebagai Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) adalah, dimana sesungguhnya perhatian pemerintah mengenai keinginan menurunkan biaya logistik? Ini bahkan sudah menjadi isu nasional hampir 10 tahun terakhir," ujarnya saat dihubungi oleh Kontan, Rabu (3/2).


Sebagai informasi, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR memastikan ada 31 ruas jalan tol yang mengalami kenaikan tarif tol sepanjang 2021. Kenaikan tarif tersebut akan dilakukan bertahap dan dibagi menjadi empat klaster. Klaster pertama akan berlangsung pada Januari-Maret. Sementara klaster kedua pada April-Juni.

Baca Juga: Dewata Freightinternational (DEAL) merombak jajaran komisaris dan direksi

Selanjutnya klaster ketiga akan berlangsung pada Juli-Agustus dan klaster keempat dilakukan pada September-Desember.

Sementara itu, Corporate Secretary sekaligus Direktur DEAL, Nur Hasanah menambahkan pihaknya tentu mendukung rencana Pemerintah tersebut, jika kondisi perekonomian mulai membaik.

Ia berkata, dengan situasi saat perekonomian saat ini, kenaikan tarif tol sudah pasti berdampak pada harga jual pelanggan DEAL. Selain itu, secara personal dirinya melihat urgensi menaikkan tarif tol dirasa kurang tepat.

"Penyesuaian tarif pasti terjadi apabila ada kenaikan dari kenaikan tarif tol tersebut. Sebagai gambarannya, imbasnya akan terlihat pada penyesuaian harga, jika kontrak jangka panjang yang sudah didapat maka membuat harga pokok penjualan (HPP) naik," tutup dia.

Selanjutnya: Simak Peluang Bisnis Jasa Gudang Sampai Pengiriman Vaksin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .