JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (KAI) meminta dana public service obligation (PSO) yang lebih sedikit dari yang disediakan pemerintah. Ini lantaran KAI bakal mengubah kereta api ekonomi jarak jauh untuk menggunakan AC, sehingga tarifnya ikut naik. Dalam rapat dengar pendapat antara PT KAI dengan Komisi V DPR Rabu lalu (13/3), PT KAI meminta pengurangan dana PSO sebesar Rp 418 miliar. "Dari dana PSO Rp 704 miliar, KAI justru hanya mengajukan Rp 286 miliar," ujar Mateta Rizalulhaq, Kepala Humas PT KAI saat ditemui wartawan di Hotel Dharmawangsa, Rabu malam (13/3). Menurut Mateta, permintaan pengurangan dana subsisi penumpang tersebut karena pihaknya akan mengubah kereta ekonomi jarak jauh menggunakan berpendingin ruangan (AC/ Air conditioner). Dengan begitu, tarif kereta itu ikut naik dan tidak lagi menggunakan dana subsidi pemerintah.Mateta menargetkan saat lebaran di Juli 2013 - Agustus 2013, seluruh kereta ekonomi jarak jauh sudah menggunakan AC. "Saat ini yang ber-AC sekitar 70%, sudah hampir selesai," ujarnya.Mateta juga bilang bahwa PT KAI mengusulkan selisih dana PSO tersebut dapat digunakan untuk menyubsidi angkutan kereta barang saat lebaran. "Angkutan motor saat lebaran ini beberapa tahun tidak diminati karena menggunakan tarif komersial," jelasnya.
Tarif baru KA ekonomi, KAI minta subsidi dikurangi
JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (KAI) meminta dana public service obligation (PSO) yang lebih sedikit dari yang disediakan pemerintah. Ini lantaran KAI bakal mengubah kereta api ekonomi jarak jauh untuk menggunakan AC, sehingga tarifnya ikut naik. Dalam rapat dengar pendapat antara PT KAI dengan Komisi V DPR Rabu lalu (13/3), PT KAI meminta pengurangan dana PSO sebesar Rp 418 miliar. "Dari dana PSO Rp 704 miliar, KAI justru hanya mengajukan Rp 286 miliar," ujar Mateta Rizalulhaq, Kepala Humas PT KAI saat ditemui wartawan di Hotel Dharmawangsa, Rabu malam (13/3). Menurut Mateta, permintaan pengurangan dana subsisi penumpang tersebut karena pihaknya akan mengubah kereta ekonomi jarak jauh menggunakan berpendingin ruangan (AC/ Air conditioner). Dengan begitu, tarif kereta itu ikut naik dan tidak lagi menggunakan dana subsidi pemerintah.Mateta menargetkan saat lebaran di Juli 2013 - Agustus 2013, seluruh kereta ekonomi jarak jauh sudah menggunakan AC. "Saat ini yang ber-AC sekitar 70%, sudah hampir selesai," ujarnya.Mateta juga bilang bahwa PT KAI mengusulkan selisih dana PSO tersebut dapat digunakan untuk menyubsidi angkutan kereta barang saat lebaran. "Angkutan motor saat lebaran ini beberapa tahun tidak diminati karena menggunakan tarif komersial," jelasnya.