Tarif batas bawah naik, Asita prediksi penurunan wisatawan hingga 10%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan tarif batas bawah (TBB) diprediksi akan memberikan penurunan mencapai 10% dari wisatawan ke domestik yang menggunakan jalur udara. Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) berharap kebijakan tersebut dipertimbangkan kembali.

Asnawi Bahar, Ketua Umum Asita menyebutkan kenaikan TBB 5% akan memberikan dampak terhadap pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman). Juga akan berakibat pada mahalnya harga tiket sehingga orang Indonesia akan lebih memilih untuk melancong ke luar negeri.

"Harga tiket menjadi mahal sehingga berpengaruh pada inbound dan outbond, khususnya outbond, itu karena harga tiket-tiket ke luar negeri tidak naik. Jadi kalo ke luar negeri lebih murah akan membahayakan kita di domestik. Jadi ini lebih harus dipertimbangkan," ujarnya kepada kontan.co.id, Senin (3/9).


Sedangkan untuk inbound, wisman yang datang ke Indonesia 80% menggunakan jalur transportasi udara. Karenanya hal tersebut akan menurunkan potensi datangnya wisman ke Indonesia. Ia menyebutkan sudah sering menerima keluhan terkait tiket pesawat saat peak season.

Selain potensi menurunnya wisman dan wisnus dari jalur udara, Asnawi bilang akan memberikan dampak terhadap paket Hot Deals. "Tentunya itu akan naik juga. Proyeksinya 3% - 5%," ujarnya. Ia melanjutkan, untuk paket tersebut sebenarnya diupayakan agar tidak naik. Hanya saja, menurutnya itu tidak mungkin karena sudah termasuk tiket juga. Karenanya, walaupun naik diupayakan tidak terlalu signifikan yang digunakan sebagai strategi untuk tetap dapat menarik wisatawan.

Ia menjelaskan untuk paket itu sendiri sebenarnya sudah bekerja sama dengan maskapai dengan memberikan harga murah melalui promo, hanya saja ia tidak mengetahui apakah berlaku atau tidak.

Walaupun begitu, ia optimis target tahun ini yaitu pergerakan wisnus sebanyak 260 juta. "Kami optimis karena setiap tahun kami selalu mencapai target," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Narita Indrastiti