Tarif Bea Masuk ke Jepang Tinggi, Airlangga Ingin Perluas Negara Tujuan Ekspor



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan ingin memperkaya negara tujuan ekspor produk perikanan dan pertanian Indonesia. 

Menurutnya, ini sehubungan dengan hubungan ekspor Indonesia dan Jepang yang masih belum satu kata, terkait pengenaan bea masuk produk agrikultur Indonesia ke negara matahari terbit tersebut. 

“Karena di Jepang, produk agrikultur kita masih kena bea masuk sekitar 10% hingga 20%. Contohnya produk tuna, nanas, dan pisang. Makanya waktu itu ada disampaikan, kami ingin memperluas pasar ekspor,” tutur Airlangga saat ditemui awak media, Jumat (5/8). 


Bila menilik ke belakang, sebenarnya dirinya sudah pernah membahas terkait kendala ini dengan Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang Kaneko Genjiro pada bulan lalu.

Airlangga menagih janji Jepang untuk memangkas tarif bea masuk maupun menambah kuota untuk ekspor tuna, pisang, dan nanas. 

Hal ini juga karena Jepang memberikan preferensi tarif bea masuk sebesar 0% kepada Thailand. Sedangkan Indonesia tidak diberi. 

Sebaliknya, Indonesia cukup “murah hati” dengan memberikan relaksasi berbagai aturan investasi, sesuai dengan permintaan Jepang, dan bahkan dimasukkan dalam program reformasi regulasi lewat Undang-Undang (UU) Cipta Kerja. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli