KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Paska Go-Jek Indonesia mendapat suntikan dana jumbo dari kumpulan investor lokal dan global senilai US$ 1,2 miliar, ada yang berbeda dari tarif salah satu layanan perusahaan tersebut, yakni Go-Ride. Banyak pelanggan yang menyebut bila tarif Go-Ride setelah mendapat dana segar dari investor perlahan beranjak naik. Artinya, tarif Go-Ride saat ini bisa lebih mahal dari para pesaing seperti GrabBike atau Uber Motor. Sebut saja Nurdiana. Perempuan yang kerap mengandalkan ojek online sebagai sarana transportasi dari rumahnya di bilangan Palmerah, Jakarta Selatan menuju kawasan Kuningan. Biasanya, ia membayar Go-Ride sekitar Rp 13.000 sekali jalan pada kisaran jam 10 pagi. Jika memakai alat pembayaran Go-Jek yakni GoPay, mendapat potongan Rp 1.000. Sehingga ia cukup membayar Rp 12.000 saja.
Tarif Go-Ride paling mahal ketimbang GrabBike atau Uber Motor
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Paska Go-Jek Indonesia mendapat suntikan dana jumbo dari kumpulan investor lokal dan global senilai US$ 1,2 miliar, ada yang berbeda dari tarif salah satu layanan perusahaan tersebut, yakni Go-Ride. Banyak pelanggan yang menyebut bila tarif Go-Ride setelah mendapat dana segar dari investor perlahan beranjak naik. Artinya, tarif Go-Ride saat ini bisa lebih mahal dari para pesaing seperti GrabBike atau Uber Motor. Sebut saja Nurdiana. Perempuan yang kerap mengandalkan ojek online sebagai sarana transportasi dari rumahnya di bilangan Palmerah, Jakarta Selatan menuju kawasan Kuningan. Biasanya, ia membayar Go-Ride sekitar Rp 13.000 sekali jalan pada kisaran jam 10 pagi. Jika memakai alat pembayaran Go-Jek yakni GoPay, mendapat potongan Rp 1.000. Sehingga ia cukup membayar Rp 12.000 saja.