JAKARTA. Pengusaha hotel berencana akan menaikan tarif sewa kamar hotel menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Kenaikan keduanya dianggap bakal membebani biaya produksi hotel. Yanti Sukamdani, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengatakan, kenaikan harga dua sumber energi tersebut akan berujung pada kenaikan tarif sewa kamar sejumlah hotel. Pasalnya, BBM dan TDL merupakan komponen yang masuk dalam biaya energi yang memakan 40% dari total biaya produksi hotel. Saat ini, menurut Yanti, PHRI tengah menghitung kemungkinan berapa kenaikan tarif hotel, khususnya hotel berbintang, jika pemerintah menaikan harga BBM dan TDL tahun ini. Yang pasti, tanpa adanya kenaikan BBM dan TDL, industri hotel sudah mengalami kesulitan dengan tarif rata-rata hotel di Indonesia yang hanya US$ 60 per malam. Bandingkan di Singapura yang sudah mencapai US$ 200 per malam.
Tarif hotel ikut naik jika BBM dan listrik naik
JAKARTA. Pengusaha hotel berencana akan menaikan tarif sewa kamar hotel menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Kenaikan keduanya dianggap bakal membebani biaya produksi hotel. Yanti Sukamdani, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengatakan, kenaikan harga dua sumber energi tersebut akan berujung pada kenaikan tarif sewa kamar sejumlah hotel. Pasalnya, BBM dan TDL merupakan komponen yang masuk dalam biaya energi yang memakan 40% dari total biaya produksi hotel. Saat ini, menurut Yanti, PHRI tengah menghitung kemungkinan berapa kenaikan tarif hotel, khususnya hotel berbintang, jika pemerintah menaikan harga BBM dan TDL tahun ini. Yang pasti, tanpa adanya kenaikan BBM dan TDL, industri hotel sudah mengalami kesulitan dengan tarif rata-rata hotel di Indonesia yang hanya US$ 60 per malam. Bandingkan di Singapura yang sudah mencapai US$ 200 per malam.