KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang semester pertama tahun ini, harga aluminium cenderung terkoreksi. Sentimen negatif dari mencuatnya tarif impor Amerika Serikat (AS) yang memicu konflik dagang membuat harga logam industri ini sulit melaju. Mengutip Bloomberg, harga aluminium kontrak tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) per akhir Juni 2018 ditutup pada level US$ 2.133 per metrik ton. Dalam enam bulan pertama tahun ini, harga aluminium melorot 5,95%. Direktur Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan, sejatinya sepanjang semester I 2018, harga aluminium sempat menyentuh level tertinggi, yaitu pada level US$ 2.537 pada pertengahan April 2018. "Dari sisi kebutuhan juga masih tinggi seiring dengan banyaknya pembangunan infrastruktur di negara-negara besar seperti AS, China, Eropa, dan lainnya," kata Ibrahim, Selasa (3/7).
Tarif impor AS menekan harga aluminium
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang semester pertama tahun ini, harga aluminium cenderung terkoreksi. Sentimen negatif dari mencuatnya tarif impor Amerika Serikat (AS) yang memicu konflik dagang membuat harga logam industri ini sulit melaju. Mengutip Bloomberg, harga aluminium kontrak tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) per akhir Juni 2018 ditutup pada level US$ 2.133 per metrik ton. Dalam enam bulan pertama tahun ini, harga aluminium melorot 5,95%. Direktur Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan, sejatinya sepanjang semester I 2018, harga aluminium sempat menyentuh level tertinggi, yaitu pada level US$ 2.537 pada pertengahan April 2018. "Dari sisi kebutuhan juga masih tinggi seiring dengan banyaknya pembangunan infrastruktur di negara-negara besar seperti AS, China, Eropa, dan lainnya," kata Ibrahim, Selasa (3/7).