KONTAN.CO.ID - JAKARTA - Ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang terus memanas, dinilai pengusaha Sandiaga Salahuddin Uno dapat menjadi momentum bagi Indonesia untuk merevisi strategi ekspor dan mempercepat hilirisasi industri. Pasalnya, kebijakan tarif timbal balik (reciprocal tariff) sebesar 32% yang diterapkan AS terhadap sejumlah produk impor, berpotensi mengancam sektor padat karya Indonesia seperti tekstil, alas kaki, dan perikanan. "Indonesia pasti akan terlibat. Tidak ada jalan lain selain bernegosiasi dan berdiplomasi agar produk-produk kita tidak terancam tarif tinggi yang bisa memukul industri," ujar Sandiaga dalam diskusi publik di Jakarta yang dihadiri KONTAN, Selasa (15/4/2025). Sandiaga menilai, masa tenggang 90 hari sebelum pemberlakuan tarif oleh AS harus dimanfaatkan pemerintah untuk melakukan diplomasi aktif. Namun, lebih dari sekadar bertahan, ia melihat kondisi ini sebagai peluang bagi Indonesia untuk melakukan diversifikasi pasar ekspor.
Tarif Impor AS Picu Kekhawatiran, Sandiaga Uno Sarankan Diversifikasi Pasar Ekspor
KONTAN.CO.ID - JAKARTA - Ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang terus memanas, dinilai pengusaha Sandiaga Salahuddin Uno dapat menjadi momentum bagi Indonesia untuk merevisi strategi ekspor dan mempercepat hilirisasi industri. Pasalnya, kebijakan tarif timbal balik (reciprocal tariff) sebesar 32% yang diterapkan AS terhadap sejumlah produk impor, berpotensi mengancam sektor padat karya Indonesia seperti tekstil, alas kaki, dan perikanan. "Indonesia pasti akan terlibat. Tidak ada jalan lain selain bernegosiasi dan berdiplomasi agar produk-produk kita tidak terancam tarif tinggi yang bisa memukul industri," ujar Sandiaga dalam diskusi publik di Jakarta yang dihadiri KONTAN, Selasa (15/4/2025). Sandiaga menilai, masa tenggang 90 hari sebelum pemberlakuan tarif oleh AS harus dimanfaatkan pemerintah untuk melakukan diplomasi aktif. Namun, lebih dari sekadar bertahan, ia melihat kondisi ini sebagai peluang bagi Indonesia untuk melakukan diversifikasi pasar ekspor.