KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tarif layanan internet di Indonesia tergolong sebagai yang paling murah di kawasan Asia Tenggara, yaitu sekitar Rp 6.000 per 1 gigabyte (GB). Sejumlah pelaku industri telekomunikasi pun mendorong agar tidak ada perang harga tarif layanan internet untuk menjaga keberlangsungan bisnis telekomunikasi di Tanah Air. Group Head Corporate Communications XL Axiata (
EXCL), Retno Wulan, mengatakan tarif layanan data di Indonesia saat ini masih tergolong murah dibandingkan dengan tarif layanan sejenis di negara-negara lain. Hal tersebut tentunya juga akan berdampak terhadap pertumbuhan dan keberlanjutan industri saat ini dan ke depannya.
"Menurut kami, penting untuk menjaga agar tarif layanan data saat ini berada pada level yang optimal, sehingga kualitas layanan data yang ditawarkan atau disediakan bagi masyarakat juga akan semakin meningkat," kata Retno kepada Kontan.co.id, Senin (28/8).
Baca Juga: XL Axiata Akan Fokuskan 3 Hal Ini Agar Kinerja Perusahaan Tetap Positif Dengan tarif layanan internet yang murah, Retno berharap hal tersebut tidak mendorong adanya perlombaan untuk memberikan tarif yang semakin murah, karena dampaknya tentunya akan merugikan semua pihak, baik pelanggan atau masyarakat sebagai pengguna dan juga operator dan industri telekomunikasi secara keseluruhan. "Kami harapkan ke depannya seluruh operator dapat menjaga tarif yang sehat tanpa adanya perang harga, namun masih terjangkau bagi seluruh masyarakat," ujar Retno. Senada, SVP-Head of Corporate Communications PT Indosat Tbk (
ISAT) Steve Saerang menuturkan, Indosat fokus mendorong para pelaku industri memberikan layanan berkualitas tanpa adanya perang harga agar keberlangsungan investasi untuk perluasan akses ke masyarakat hingga ke pelosok. "Kami melihat persaingan masih dalam batas wajar untuk program akuisisi maupun retensi pelanggan, dengan menyesuaikan profil pelanggan dan area penjualan," kata Steve kepada Kontan.co.id, Selasa (29/8). Sementara itu, perusahaan penyedia jaringan internet, MyRepublic menyatakan harga tarif internet yang ditawarkan oleh para penyedia layanan saat ini dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor yang mempengaruhi seperti perkembangan teknologi, tingkat persaingan, serta biaya investasi dan operasional.
Baca Juga: Indosat (ISAT) Sebut Persaingan Bisnis Internet Masih Batas Wajar "MyRepublic akan menjaga keseimbangan antara harga yang kompetitif dan kepuasan pelanggan, sehingga kami dapat terus dipercaya sebagai penyedia internet," ujar Timotius kepada Kontan.co.id, Selasa (29/8). Sebelumnya, Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), Sigit Puspito Wigati Jarot menerangkan tarif internet di Indonesia sudah termasuk paling murah di dunia, bahkan untuk di kawasan Asia Tenggara. Menurutnya, jika tarif internet dipaksa lebih murah lagi risikonya adalah perusahaan yang menyelenggarakan jaringan internet menjadi tidak sustainable. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari