Tarif jalan tol logistik turun akhir bulan ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana penurunan tarif jalan tol segera terealisasi. Presiden Joko Widodo (Jokowi)  berjanji, akhir bulan ini tarif jalan tol untuk angkutan logistik bakal turun.

Menurut Jokowi, pemerintah sudah punya besaran angka-angka penurunan tarif jalan tol untuk angkutan logistik. "Kemarin (Kamis), hitungannya sudah diberikan ke saya," kata Presiden, Jumat (23/3). Kini, pemerintah tinggal mematangkan perhitungan penurunan tarif tol tersebut.

Pemerintah berharap penurunan tarif jalan tol ini bisa jadi insentif bagi pelaku usaha tidak hanya di sektor logistik, tapi tak memberatkan pengelola jalan tol. "(Penurunan) ini secepatnya, minggu depan atau akhir bulan ini," janji Jokowi.


Presiden menegaskan, penurunan tarif tol bagi angkutan logistik merupakan kebutuhan penting yang harus dilakukan. Apalagi, ia mengaku mendapat banyak keluhan dari para sopir truk.

Jokowi menyatakan, pemerintah akan adil dalam memutuskan kebijakan penurunan tarif tol tersebut. Pemangkasan tarif ini bakal diimbangi dengan pemberian insentif bagi badan usaha jalan tol (BUJT) alias pengelola jalan tol. "Banyak jalan yang bisa ditempuh kalau dilihat secara detail," ujar dia.

Pemerintah menyiapkan tiga insentif untuk BUJT: yakni memperpanjang konsesi, menggabungkan golongan kendaraan, dan memberikan pembebasan atau pengurangan pajak untuk jangka waktu tertentu alias tax holiday. Jika ketiga opsi ini terlaksana, tarif tol untuk angkutan logistik bisa turun 15%–30% dari tarif yang berlaku saat ini.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan,  Kemhub sudah membuat kajian perpanjangan masa konsesi tol dan pemberian tax holiday. Untuk perpanjangan masa konsesi, hanya untuk beberapa ruas jalan tol.

Cuma, Budi belum bisa memaparkan besaran insentif pajak yang akan pemerintah berikan kepada BUJT. Yang jelas, pemberian tax holiday bisa menjadi faktor pengurang tarif jalan tol untuk logistik. Selain itu, Kemhub tengah mengkaji penyederhanaan golongan kendaraan logistik.

Dengan penggabungan beberapa golongan angkutan, tarif jalan tol juga kelak bisa lebih murah. "Kalau terlaksana, maka koreksi terhadap tarif yang sekarang 35%–40%," sebut Budi. Dengan biaya tol yang terpangkas hingga 40%, beban angkutan logistik bisa berkurang.

Tarif jalan tol yang berlaku saat ini memang membuat pengusaha logistik menjerit karena  sangat mahal, terutama yang baru beroperasi sepanjang 2010–2017.

Sebagai perbandingan, tarif tol yang baru beroperasi 2010–2017 berkisar Rp 900–Rp 1.300 per kilometer (km), lebih tinggi ketimbang ruas tol yang beroperasi periode 2000–2010 hanya Rp 600–Rp 700 per km. Dan, jauh lebih tinggi lagi ketimbang tarif tol yang telah beroperasi sejak 1980 silam, yakni Rp 200–Rp 300 per km.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat