JAKARTA. Pertengahan bulan ini atau 15 April 2013, perusahaan jasa pengiriman seperti PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), menaikkan biaya pengiriman rata-rata sebesar 13,6%. Kenaikan upah tenaga kerja dan tarif dasar listrik menjadi alasan kenaikan biaya tersebut. Kenaikan tarif pada awalnya hanya berlaku untuk pengiriman barang khusus wilayah Jabodetabek dan Karawang. Setelah dua wilayah itu, JNE akan menaikkan tarif tujuan pengiriman daerah lain. Direktur Pelaksana JNE, Johari Zein mengatakan kepastian berlakunya tarif baru pada pertengahan bulan ini. "Itu kami lakukan agar dapat tetap mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas layanan." katanya. Riska Dewi, PR Manager Tiki JNE berharap tarif baru ini tidak menurunkan minat masyarakat terutama toko online untuk menggunakan jasa pengiriman JNE. Lagi pula, "JNE belum menaikkan tarif pengiriman di wilayah non-Jabodetabek sejak tahun 2008," ungkapnya.Tarif jasa pengiriman barang yang murah memang membantu berkembangnya toko online di Indonesia selain pertumbuhan pengguna internet dan ekonomi yang membaik.Sejumlah toko online pun sudah bersiap-siap mengambil strategi untuk menyiasati kenaikan tarif ini. Catherine Hindra Sutjahyo, Managing Director Zalora Indonesia, misalnya, akan negosiasi dengan perusahaan logistik untuk mendapat potongan tarif kurir terutama tujuan luar Jabodetabek. Saat ini Zalora masih memberikan gratis pengiriman produk kepada seluruh pelanggan di Indonesia. Untuk pengiriman Jabodetabek, Zalora memiliki kurir sendiri. "Kami akan mencoba negosiasi jalan tengah supaya tetap sama-sama untung," kata Catherine.Selain negosiasi tarif, dalam satu hingga dua bulan ke depan, Zalora juga akan memberi pilihan express shipping. Dengan express shipping, pelanggan yang ingin barangnya sampai dalam waktu satu hari akan dikenakan biaya. Penambahan biaya antar express shipping akan menyubsidi pengiriman yang lain.Strategi itu akan ampuh sehingga Zalora tidak berniat menaikkan harga jual. "Dari awal kami memang sudah memperhitungkan adanya cost delivery," ujar Catherine.Salah satu pengusaha UKM yang banyak memanfaatkan jasa pengiriman adalah Mochamad Afif, Pemilik CV Abadi Raya. Produsen aksesori para biker merek Jassepatu Funcover tersebut mengaku kenaikan tarif logistik akan memberatkan para pelaku usaha yang mengandalkan jasa logistik. Selama ini Afif memakai jasa Wahana Ekspedisi. Namun untuk daerah-daerah terpencil, Afif mengandalkan JNE. "Saya akan meniadakan gratis ongkos kirim," ujarnya. Kenaikan harga produk bukan pilihan karena berisiko ditinggal konsumen. Dalam sebulan Afif mengeluarkan lebih dari Rp 3 juta untuk pengiriman barang. "Saya akan selektif dan memilih tarif paling murah agar tidak membebani konsumen," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tarif jasa pengiriman naik, toko online bersiasat
JAKARTA. Pertengahan bulan ini atau 15 April 2013, perusahaan jasa pengiriman seperti PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), menaikkan biaya pengiriman rata-rata sebesar 13,6%. Kenaikan upah tenaga kerja dan tarif dasar listrik menjadi alasan kenaikan biaya tersebut. Kenaikan tarif pada awalnya hanya berlaku untuk pengiriman barang khusus wilayah Jabodetabek dan Karawang. Setelah dua wilayah itu, JNE akan menaikkan tarif tujuan pengiriman daerah lain. Direktur Pelaksana JNE, Johari Zein mengatakan kepastian berlakunya tarif baru pada pertengahan bulan ini. "Itu kami lakukan agar dapat tetap mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas layanan." katanya. Riska Dewi, PR Manager Tiki JNE berharap tarif baru ini tidak menurunkan minat masyarakat terutama toko online untuk menggunakan jasa pengiriman JNE. Lagi pula, "JNE belum menaikkan tarif pengiriman di wilayah non-Jabodetabek sejak tahun 2008," ungkapnya.Tarif jasa pengiriman barang yang murah memang membantu berkembangnya toko online di Indonesia selain pertumbuhan pengguna internet dan ekonomi yang membaik.Sejumlah toko online pun sudah bersiap-siap mengambil strategi untuk menyiasati kenaikan tarif ini. Catherine Hindra Sutjahyo, Managing Director Zalora Indonesia, misalnya, akan negosiasi dengan perusahaan logistik untuk mendapat potongan tarif kurir terutama tujuan luar Jabodetabek. Saat ini Zalora masih memberikan gratis pengiriman produk kepada seluruh pelanggan di Indonesia. Untuk pengiriman Jabodetabek, Zalora memiliki kurir sendiri. "Kami akan mencoba negosiasi jalan tengah supaya tetap sama-sama untung," kata Catherine.Selain negosiasi tarif, dalam satu hingga dua bulan ke depan, Zalora juga akan memberi pilihan express shipping. Dengan express shipping, pelanggan yang ingin barangnya sampai dalam waktu satu hari akan dikenakan biaya. Penambahan biaya antar express shipping akan menyubsidi pengiriman yang lain.Strategi itu akan ampuh sehingga Zalora tidak berniat menaikkan harga jual. "Dari awal kami memang sudah memperhitungkan adanya cost delivery," ujar Catherine.Salah satu pengusaha UKM yang banyak memanfaatkan jasa pengiriman adalah Mochamad Afif, Pemilik CV Abadi Raya. Produsen aksesori para biker merek Jassepatu Funcover tersebut mengaku kenaikan tarif logistik akan memberatkan para pelaku usaha yang mengandalkan jasa logistik. Selama ini Afif memakai jasa Wahana Ekspedisi. Namun untuk daerah-daerah terpencil, Afif mengandalkan JNE. "Saya akan meniadakan gratis ongkos kirim," ujarnya. Kenaikan harga produk bukan pilihan karena berisiko ditinggal konsumen. Dalam sebulan Afif mengeluarkan lebih dari Rp 3 juta untuk pengiriman barang. "Saya akan selektif dan memilih tarif paling murah agar tidak membebani konsumen," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News