JAKARTA. PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) sepanjang tahun 2013 meraup pertumbuhan pendapatan sebesar Rp 205 miliar atau naik 14,05% dari Rp 179,78 miliar di tahun 2012. Direktur Utama PT Hotel Sahid Jaya International Hariyadi B. Sukamdani menyatakan, kenaikan kinerja ini ditopang karena bertambahnya jumlah kamar yang telah direnovasi dan memberikan profit kepada perusahaan. "Renovasi masih terus berlangsung, tapi sampai tahun 2013 jumlah total kamar yang beroperasi mencapai 637 kamar dengan tarif hunian rata-rata meningkat dari Rp 551.989 tahun 2012 menjadi Rp 675.134 pada 2013. Tingkat okupansi pun mencapai 60%," kata dia saat paparan publik SHID di hotel Grand Sahid Jaya, Rabu (21/5). Catatan pertumbuhan kinerja juga tertuang di bottom line perusahaan. Laba bersih perusahaan juga tumbuh dari Rp 12,70 miliar pada 2012 menjadi Rp 14,56 miliar pada 2013. Sedangkan, laba kotor perusahaan tumbuh dari Rp 127,56 miliar pada 2012 menjadi Rp 143,74 miliar. Meski bottom line tumbuh, manajemen memutuskan tak membagi dividen tahun ini. Alasannya, perusahaan membutuhkan dana dari laba tersebut untuk keperluan ekspansinya tahun ini.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tarif kamar naik, kocek Hotel Sahid menebal
JAKARTA. PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) sepanjang tahun 2013 meraup pertumbuhan pendapatan sebesar Rp 205 miliar atau naik 14,05% dari Rp 179,78 miliar di tahun 2012. Direktur Utama PT Hotel Sahid Jaya International Hariyadi B. Sukamdani menyatakan, kenaikan kinerja ini ditopang karena bertambahnya jumlah kamar yang telah direnovasi dan memberikan profit kepada perusahaan. "Renovasi masih terus berlangsung, tapi sampai tahun 2013 jumlah total kamar yang beroperasi mencapai 637 kamar dengan tarif hunian rata-rata meningkat dari Rp 551.989 tahun 2012 menjadi Rp 675.134 pada 2013. Tingkat okupansi pun mencapai 60%," kata dia saat paparan publik SHID di hotel Grand Sahid Jaya, Rabu (21/5). Catatan pertumbuhan kinerja juga tertuang di bottom line perusahaan. Laba bersih perusahaan juga tumbuh dari Rp 12,70 miliar pada 2012 menjadi Rp 14,56 miliar pada 2013. Sedangkan, laba kotor perusahaan tumbuh dari Rp 127,56 miliar pada 2012 menjadi Rp 143,74 miliar. Meski bottom line tumbuh, manajemen memutuskan tak membagi dividen tahun ini. Alasannya, perusahaan membutuhkan dana dari laba tersebut untuk keperluan ekspansinya tahun ini.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News