Tarif KRL bisa naik di akhir tahun



JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengaku belum mendapat kepastian mengenai tambahan dana public service obligation (PSO) untuk subsidi kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek pada Desember 2013. Ignatius Jonan, Direktur Utama PT KAI, menyampaikan bahwa dana PSO yang diterima pihaknya dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hanya untuk subsidi tiket KRL sampai November 2013. Jumlah dana PSO yang dimaksud sebesar Rp 704,78 miliar. Dia mengakui peluang naiknya tarif KRL sangat terbuka jika dana PSO tambahan tidak dicairkan. "Itu tergantung penugasan dari pemerintah. Kalau dapat penugasan tarif tidak naik tapi jika tidak ada kontrak (penugasan) ya tarif KRL bisa naik," ungkap Jonan, Senin (12/8). Jonan enggan berkomentar banyak terkait. Belum turunnya dana PSO tambahan tersebut. "Ya itu semua tergantung yang kasih (pemerintah)," ujarnya. Sebelumnya, Hanggoro Budi Wiryawan, Direktur Lalu Lintas dan Kereta Api Kemenhub mengakui bahwa dana PSO bagi penumpang kereta api termasuk KRL untuk Desember belum dapat kepastian untuk disubsidi. Dia bilang hal tersebut masih dibahas oleh pihaknya beserta Ditjen Anggaran, Kementerian Keuangan. Hanggoro bilang bila dana tersebut tidak cair amaka akan diakali dengan cara menutup dana PSO di Desember 2013 tersebut untuk dijadikan piutang di tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Amal Ihsan