Tarif listrik bertahan di tengah pelemahan rupiah dan kenaikan harga minyak



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menaksir keuntungan perseroan pada semester I-2018 akan menurun lantaran tetap mempertahankan tarif listrik meski rupiah terus melemah dan harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) terus meningkat.

Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka mengatakan, penentuan tarif listrik adjustment untuk 12 golongan mengacu pada tiga hal yaitu ICP, pergerakan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan inflasi.

Ia bilang, seharusnya tarif listrik naik dengan kondisi seperti ini yakni dengan level rupiah Rp 14.200 per dollar dan ICP sebesar US$ 67,43 per barel.


"Mustinya (tarif listrik) naik, tapi sudah ada komitmen pemerintah kepada rakyat harus dijaga untuk tidak naik," katanya saat ditemui di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Selasa Malam (22/5).

Akibatnya, kata Made, keuangan perseroan agak sedikit terganggu. Sehingga keuntungan perseroan akan tergerus pada semester I-2018. Namun ia tidak menyebut taksiran pengurangan keuntungan tersebut.

"Iya (keuntungan menurun). Berpengaruh lah," ungkap Made.

Made menambahkan, pemerintah dan PLN juga sudah berkomitmen untuk mengusahakan tarif listrik per kWh dapat ditekan. PLN akan melakukan efisiensi untuk memperkecil biaya pokok produksi.

"Tarif adjustment pemerintah punya komitmen, kita selalu dengar bagimana kita usahakan harga kwh harus turun," kata Made.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi